Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan dan terpinggirkan dalam masyarakat. Status anak jalanan mencakup kondisi seperti kekurangan pendidikan formal, kehilangan jaringan sosial, kekurangan perhatian orang tua atau wali, serta berisiko terlibat dalam perilaku negatif seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan eksploitasi. Bimbingan keagamaan Islam menjadi penting bagi anak jalanan karena memberikan mereka landasan moral dan spiritual yang kuat. bimbingan keagamaan Islam juga memberikan anak jalanan keterampilan hidup yang berguna. Mereka dapat belajar tentang tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan kejujuran melalui nilai-nilai agama
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif model pembahasan deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Tujuan peneritian ini adalah mendeskripsikan bagaimana bimbingan keagamaan Islam bagi anak jalanan di Pesantren Darut Taqwa kabupaten Batang.
Hasil dari penelitian ini adalah Proses bimbingan keagamaan Islam yaang di lakukan dari Identifikasi Kasus menetapkan problematika anak jalanan karena keluh kesah terganggunya masyarakat oleh anak jalanan yang mengganggu orang lewat. Diagnosa dengan menggali informasi lebih mengenai latar belakang anak jalanan dan menggali faktor yang menjadikan anak jalanan seperti ekonomi, keluarga, pendidikan dan sebab menjadi anak jalanan. prognosa dengan pendekatan individu dengan anak jalanan. Terapi dengan bimbingan ibadah menggunakan dzikir, manaqib, istighosah, evaluasi dari bimbingan anak jalanan yang di lakukan di Pesantren Darut Taqwa sudah sesuai dengan tujuan yang di harapkan, dengan hasil seperti santri yang tadinya suka minum miras, narkoba, ngepunk sekarang sudah tidak melakukan kebiasaan buruknya. Tujuan bimbingan keagamaan Islam di Pesantren Darut Taqwa menyempurnakan akhlak anak jalanan dengan memberikan bimbingan keagamaan Islam. Adapun beberapa fungsi. preventif dengan pengawasan terhadap santri Darut Taqwa. Fungsi Kuratif dengan menyadarkan santri bahaya narkoba, miras, hingga tersadar dan tidak dilakukan kembali. Fungsi Preserfatif dengan selalu mengingat Allah agar terus istiqomah dalam beribadah. Fungsi deveplomental dengan membangun fondasi iman yang kuat, pemahaman agama, praktik ibadah yang konsisten, dan pengembangan moral yang baik, memperkuat iman. metode yang dilakukan dengan nasihat seperti mengambil nilai dari keteladanan sikap dan sifat Nabi. metode Uswatun Khasanah dengan ustadz Furqon menunjukkan sikap yang sopan dan santun, rajin beribadah. materi yang digunakan, materi akidah akhlak kitab Tanbiul Ghofilin yang membahas mengenai pendidikan nilai akhlak terpuji Nabi. hukum fikih menggunakan kitab Fathul Qorib membahas praktik ibadah syariat.