Muhammad Abdul Wahid, NIM 1901016068, Implmentasi Dakwah Mujadalah Dalam Musyawarah Kitab Fiqih Sebagai Upaya Membentuk Berpikir Kritis Santri Pondok Pesantren Mathla’un Nasyiin Jepara
Musyawarah kitab fiqih di pondok pesantren Mathla’un Nasyiin Jepara merupakan forum kajian diskusi yang dilakukan dengan tujuan membentuk dan melatih berpikir kritis santri karena didalamnya para santri dilatih untuk menyelesaikan sebuah permasalah yang sering terjadi di masyarakat dengan mengunakan pemikiran yang kritis dan logis yang relevan dengan referensi utama kitab fiqih Fathul Qarib. kitab-kitab kuning lain, buku-buku syariat islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses pelaksanaan mujadalah diskusi kitab fiqih sebagai upaya membentuk berpikir kritis santri di pondok pesantren Mathal’un Nasyiin Jepara.
Penelitian ini mengunakan penelitian jenis kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian diambil dari wawancara 6 orang narasumber yaitu: 1 orang pengasuh, 2 orang ustad, dan 3 orang santri yang sudah mondok hampir 1 tahun lebih, dokumentasi dari sumber-sumber data yang ada di pondok pesantren Mathla’un Nasyiin Jepara, dan observasi yang dilakukan peneliti dari 3 kali pertemuan forum diskusi mujadalah diskusi kitab fiqih di pondok pesantren Mathla’un Nasyiin Jepara. Anaalisis data dalam penelitian ini mengunakan model miles dan huberman, aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data (reduction data), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusius drawing/ verfication)
Hasil dari penelitian ini bahwa (a). Implementasi mujadalah dalam musyawarah kitab fiqih di pondok pesantren Mathla’un Nasyiin Jepara dilaksanakan seminggu sekali setiap sabtu malam minggu. Untuk pemilihan materi dan pematerti dilakukan secara urut sesuai dengan bab yang ada di kitab referensi utama Fathul Qarib. Dalam beradu argument atau bermujadalah sekiranya sudah ada jawaban yang paling relevan maka moderator akan mempersilahkan kepada penasehat yaitu pengasuh atau ustad yang mewakili untuk menambahkan atau meluruskan jawaban dari para santri jika masih ada yang kurang tepat. (b). Implementasi dakwah dalam musyawarah kitab fiqih di pondok pesantren Mathla’un Nasyiin Jepara kitab fiqih sesuai dengan Gambril & Gibbs menyampaikan bahwa karakteristik berpikir kritis mempunyai tujuan serta intelektualitas yang meliputi: Clarity, Accuracy,Relevance, Depth, Breadth.