Wahyu Tri Wibowo NIM. 1901016065. Strategi Coping Stress Menghadapi Gegar Budaya Pada Mahasiswa Thailand UIN Walisongo (Analisis Bimbingan Konseling Islam).
Perbedaan bahasa, Perbedaan nilai budaya, preferensi makanan, serta suhu udara merupakan problematika gegar budaya yang dialami oleh Mahasiswa Patani (selatan Thailand) yang melanjutkan studi pendidikan di UIN Walisongo Semarang. Adanya gegar budaya menimbulkan usaha atau cara untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan budaya baru. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut disebut dengan strategi coping stress. Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk strategi coping stress menghadapi gegar budaya yang dilakukan mahasiswa Thailand UIN Walisongo, (2) untuk mendeskripsikan dan menganalisis bimbingan konseling islam terhadap strategi coping stress menghadapi gegar budaya pada mahasiswa Thailand UIN Walisongo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian diambil melalui wawancara kepada 6 (enam) informan mahasiswa Patani (selatan Thailand), yang terdiri dari 3 (tiga) orang laki-laki dan 3 (tiga) orang perempuan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model miles dan huberman, Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data (reduction data), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (conclusion drawing/ verification).
Hasil penelitian menunjukan, pertama, bentuk strategi coping stress yang digunakan mahasiswa Thailand dalam menghadapi gegar budaya yaitu dengan problem focused coping yang berupa seeking social support (mencari dukungan sosial) dengan upaya-upaya seperti berkonsultasi dengan kakak-kakak senior dan teman-teman untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi dan berani untuk menyesuaikan diri dengan pergaulan teman-teman dari Indonesia, serta dengan bentuk strategi plainful problem solving dengan upaya-upaya seperti memanfaatkan platform media sosial untuk dapat belajar serta memahami budaya Indonesia dan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus. Sementara itu emotion focused coping yang digunakan yaitu dalam bentuk positive reappraisal yakni dengan upaya menanamkan keyakinan positif di dalam dirinya dan self controlling dengan upaya untuk tidak memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi. Kedua, fungsi bimbingan konseling islam berupa fungsi preventif dengan mencari dukungan sosial, dan fungsi kuratif berupa mencari dukungan sosial dan keaktifan diri dengan memanfaatkan platform media sosial untuk belajar memahami budaya Indonesia. Sementara itu fungsi preservatif dan fungsi developmental dilakukan dengan pembelajaran budaya melalui upaya aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan akademik kampus.