Skripsi ini bertujuan untuk membantu difabel menjadi manusia yang berkembang didalam semua aktivitas di masyarakat, serta dapat membentuk kepribadian yang berguna dalam kehidupan difabel, dengan memiliki bekal wawasan, penyesuaian, dan ilmu pengetahuan tentang ajaran keislaman. Problematika dalam penelitian ini, difabel yang memiliki pengalaman bullying, dikucilkan dimasyarakat. Dengan dampak tersebut memunculkan perasaan marah, mengamuk hingga tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Problematika tersebut membutuhkan pembimbing yang akan mengarahkan difabel agar mengendalikan kondisinya dengan baik, selaras dengan ajaran Islam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model pembahasan deskriptif dan menggunakan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data meliputi triangulasi sumber data, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan data kesimpulan /verifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bimbingan dan konseling Islam dalam membentuk pengendalian diri difabel, dengan berbagai arahan sesuai materi bimbingan dan konseling Islam, yang akan memudahkan difabel dalam mengendalikan diri secara jangka panjang atau difabel bisa mengendalikan dirinya dengan terbiasa.
Hasil penelitian ini antara lain : Pertama, Kondisi pengendalian diri difabel di Roemah Konseling Puspowarno Semarang dapat dilihat dari 5 aspek yaitu: kemampuan mengontrol perilaku yaitu difabel yang melanggar peraturan tata tertib di Roemah Konseling, kemampuan mengontrol stimulus yaitu difabel yang masih mudah terpengaruh, kemampuan mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian yaitu belum mampu mempertimbangkan dengan baik atas resiko yang diterimanya, kemampuan menafsirkan peristiwa atau kejadian yaitu difabel belum mampu mempertimbangkan dari segi positif, dan kemampuan mengambil keputusan yaitu selalu terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Kedua, Pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam dalam mengendalikan diri difabel di Roemah Konseling Puspowarno Semarang dilakukan dengan metode langsung, metode tidak langsung, metode kelompok, dan metode individu. Adapun materi yang disampaikan dalam bimbingan dan konseling Islam adalah tentang materi Ibadah yaitu bagaimana difabel menjaga nilai keimanan seperti menjalankan shalat 5 waktu, dan membaca Al-Qur’an, Akhlaq yaitu tentang bagaimana difabel berperilaku sesuai dengan norma-norma agama seperti membiasakan mengucap salam, dan menghargai orang yang lebih tua, dan pemahaman diri yaitu bagaimana difabel bisa mamahami diri sendiri, memahami kemampuan dalam dirinya, tentunya percaya diri pada kemampuan yang ada, dengan memahami diri sendiri akan mudah untuk mengendalikan diri dengan baik, pemahaman lingkungan yaitu bagaimana difabel bisa memahami, berinteraksi dengan masyarakat dengan baik, selalu berprasangka baik, dan etika, moral. Hasil dalam membentuk pengendalian diri difabel yang sebelumnya melanggar peraturan tata tertib menjadi taat peraturan, yang sebelumnya mudah terpengaruh dengan teman, menjadi berpegang teguh kepada pendirian, yang sbeelumnya tidak tau resiko yang dia dapatkan, sekarang bisa memilah dan memilih hal yang baik dan buruk, tentunya bisa mengambil sisi segi positif dan bisa mangembil keputusan dengan baik