Kekerasan anak sering terjadi karena rasa kesesalan orang tua terhadap perilaku anak yang tidak disukai oleh orang tuanya kemudian melampiaskan emosinya kepada anak. Kondisi seperti ini salah satu akibat kurangnya bekal pengetahuan dari orang tuanya dan ketidaksiapan dalam menjalankan peran rumah tangga. Pernikahan usia dini menjadi salah faktor penyebab jumlah kekerasan pada anak meningkat di Kabupaten Brebes. Adapun bentuk pelampiasan kesesalan orang tua pada anak dengan melakukan penganiayaan, seperti : memukul, mencubit, dilempari benda dan lain sebagainya. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus (casses study) dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang berupa kata-kata tertulis. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yakni konselor dan pendamping, pekerja sosial, pasangan pernikahan usia dini dan ketua lembaga DP3KB Kabupaten Brebes dan sumber data sekunder dari data yang dulu dikumpulkan oleh orang luar dari peneliti sendiri dan melakukan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah Pertama, upaya DP3KB dalam menanggulangi kekerasan anak pada pasangan pernikahan usia dini Kabupaten Brebes yaitu melakukan layanan mediasi dengan melalui tiga tahapan. Tahapan perencanaan yakni pihak yang melaporkan, orang tua dan anak mengisi administrasi/formulir data diri, mengadakan pertemuan pihak pelapor, orang tua dan anak dalam mediasi, kemudian mengatur jadwal pertemuan yang diisi oleh konselor, orang tua dan anak dengan fasilitas ruangan ada di layanan mediasi yang bertempat di DP3KB dan layanan kunjungan di rumah pihak yang bertikai. Kemudian tahapan pelaksanaan yakni menerima adanya laporan tindak kekerasan pada anak dengan sikap terbuka, kemudian melakukan penstrukturan dengan menjelaskan tujuan dan alasan dilakukannya layanan mediasi yang disampaikan oleh konselor atau pembimbing DP3KB kepada orang tua dan anak yang bertikai. Selanjutnya, konselor membahas masalah yang di alami oleh anak dan orang tua, mereka semua diminta untuk menceritakan masalah yang dialami segala unek-uneknya, kemudian menetapkan inti permasalahan yang akan dibahas dalam layanan mediasi. Selanjutnya tahapan evaluasi yakni setelah menjalani layanan mediasi orang tua tidak lagi melakukan kekerasan kepada anak baik kekerasan secara fisik maupun kekerasan secara verbal. Kedua, analisis bimbingan dan konseling keluarga Islam terhadap upaya DP3KB dalam menanggulangi kekerasan anak pada pasangan pernikahan usia dini, yaitu melalui layanan mediasi yang diberikan dengan tujuan membantu individu atau anggota keluarga yang sedang bertikai agar mencapai perdamaian. Layanan mediasi dalam fungsi kuratif, dapat membantu konseli yang bertikai bisa memecahkan masalahnya dengan melalui asas komunikasi dan bermusyawarah dan melalui asas manfaat (maslahat) konseli bisa mengambil keputusan dengan tepat.