Seiring dengan perkembangan teknologi, wakaf tidak hanya bisa dilakukan dengan cara bertemu atau bertatap muka antara wakif dan nadzir, dengan kemajuan teknologi praktik wakaf juga bisa dilakukan melalui jarak jauh disebut wakaf online, sehingga wakaf bisa dilakukan oleh masyarakat secara luas. Dengan melihat pelaksanaan praktik wakaf online membuat persoalan baru adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama Tegal terkait boleh tidaknya praktik wakaf online tersebut, sehingga perlu diadakan penelititan lebih lanjut tentang perspektif Ulama Tegal terhadap praktik wakaf online.
Skripsi yang berjudul “Praktik Wakaf Online dalam Perspektif Ulama di Tegal” merupakan hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan tentang, 1) Bagaimana Pandangan Ulama Tegal tentang Praktik Wakaf Online, 2) Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap Pandangan Ulama Tegal tentang Praktik Wakaf Online.
Jenis penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan survei. Penelitian lapangan merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke daerah objek penelitian, guna memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memusatkan perhatiannya kepada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan dari satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama oleh manusia yang dijadikan sumber data. Dalam hal ini penyusun akan merujuk pandangan Ulama Tegal terhadap praktik wakaf online.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan: 1) Praktik wakaf online dalam pandangan Ulama Tegal terdapat perbedaan, enam ulama membolehkan praktik wakaf online dengan alasan dilihat dari sisi maslahatnya maka hukumnya boleh, sedangkan yang tidak membolehkan karena wakaf online dianggap tidak memenuhi persyaratan wakaf secara sempurna sehingga akan menimbulkan keraguan bagi orang yang berwakaf, 2) Pandangan Ulama Tegal tentang praktik wakaf online ditinjau dari hukum Islam jika tujuannya memberi kemudahan dalam berwakaf maka wakaf tersebut dianjurkan, jika dalam praktiknys masih remang-remang maka lebih baik wakaf secara langsung, dan dilihat dari maslahatnya lebih banyak daripada mafsadatnya maka wakaf online hukumnya boleh dilakukan.