Perkawinan tidak hanya identik dengan pesta dan bulan madu, melainkan suatu upaya perpaduan antara dua insan berlainan jenis yang telah menjadi suami istri. Sangat diharapkan bahwa perkawinan berlangsung abadi (seumur hidup) untuk membina suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah (samara) atau hidup bahagia dan harmonis antara suami istri serta anak-anaknya. Namun pada kenyataannya untuk membina suatu perkawinan yang bahagia tidaklah mudah, bahkan sering kehidupan perkawinan kandas di tengah jalan. Tidak dipungkiri segala urusan hidup apalagi terkait rumah tangga pasti sangat bergantung dengan materi, kecukupannya menjadi prioritas utama bagi seorang suami dan istri. Di Demak, pada tahun 2019 ada 199 pasangan dari keluarga mampu yang mengajukan perceraian yang diakibatkan kurangnya ekonomi berkisar 60% dan yang mengajukan adalah pihak wanita. Ketika sebuah pasangan tidak memiliki masalah kompleks dalam ekonomi, keagamaan dan sosial dapat membina keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah sangatlah wajar. Namun bagi pasangan yang notabenenya kurang dalam ekonomi, keagamaan bahkan sosial dapat membangun dan membina rumah tangga dengan sakinah, mawaddah dan rahmah, hal ini yang menarik untuk dikaji. Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana perspektif keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah serta apa faktor dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah bagi pasangan pra-sejahtera di Kecamatan Demak.
Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui pemahaman pasangan pra-sejahtera mengenai keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah di Kecamatan Demak. Kedua, untuk mengetahui faktor apa yang perlu dicapai dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah bagi pasangan pra-sejahtera di Kecamatan Demak.
Adapun jenis penelitian dalam skripsi ini adalah metode kualitatif/penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Sedangkan objek penelitiannya adalah mengenai perspektif dan faktor untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah bagi pasangan pra-sejahtera di Kecamatan Demak. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pengumpulan data (penelitian lapangan dibantu dengan buku bacaan), reduksi data dengan cara merangkup yang inti, selanjutnya penyajian data, dan yang terakhir penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa banyak ragam perspektif serta faktor untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah bagi pasangan pra-sejahtera. Pertama, perspektif keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah diantaranya: keluarga yang damai dan tenteram, keluarga apa adanya dan selalu bersyukur, keluarga yang selalu bersama, keluarga yang bahagia dan saling mencintai. Kedua, faktor untuk mencapai keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah diantaranya: taat terhadap agama/sholat berjamaah, gotong royong dan saling introspeksi diri, berusaha mengerti apa yang disuka dan yang tidak disuka pasangan, menjadikan anak sebagai prioritas, saling percaya, saling memaafkan, saling mengerti dan menasehati, saling terbuka, bertanggung jawab dan mengerjakan apa yang dibisa (hak dan kewajiban), perbanyak bercanda, dan menjaga nama baik keluarga.