Dispensasi Nikah merupakan sebuah keringan hukum atau perizinan perkawinan yang belum mencukupi batas usia perkawinan. Penentuan batas umur untuk melangsungkan perkawinan sangatlah penting, yaitu untuk menciptakan kemaslahatan keluarga dan rumah tangga. Di samping itu pernikahan merupakan perjanjian yang suci, sehingga untuk mencapai tujuannya memerlukan sebuah aturan, namun bukan berarti adanya peraturan untuk mengekang umatnya, akan tetapi lebih kepada kemaslahatan. Pengadilan Agama dalam menetapkan permohonan dispensasi nikah tentu berbeda-beda,dari tahun ke tahun jumlah kasus dispensasi nikah ini terus meningkat. Banyaknya kasus dikabulkanya permohonan dengan alasan sangat mendesak, dengan mendesaknya pernikahan itu tentu banyak faktor yang melatar belakangi hal itu. Dan beberapa hakim Pengadilan Agama tentu faham tentang penafsiran keadaan mendesak tersebut.
Pokok Masalah penelitian ini adalah Persepsi Hakim dalam Mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah di saat keadaan mendesak di Pengadilan Agama Ambarawa Kelas 1B. pokok masalah tersebut selanjutnya dapat ditarik ke dalam beberapa submasalah atau pertanyaan penelitian, yaitu :1) Apa penyebab terjadinya permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Ambarawa Tahun 2019-2020 ?2) Bagaimana penafsiran hakim memaknai kedaruratan dalam dispensasi nikah ?.
Jenis penelitian dalam skripsi ini tergolong kulitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah: yuridis, normative, dan sosilogis. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrument yang digunakan ialah pedoman wawancara, dokumentasi, dan alat tulis. Data yang diperoleh, dianalisa, dan disusun secara sistematis sehingga membuat sebuah data hasil penelitian yang tersusun.
Hasil penelitian ini adalah penyebab seorang mengajukan permohonan dispensasi nikah karena faktor kehamilan, pendidikan dan ekonomi. Adapun penafsiran hakim dalam memaknai keadaan mendesak untuk mengabulkan permohonan dispensasi nikah adalah karena faktor hamil di luar nikah untuk segera dinikahkan, serta tidak menutup kemungkinan bahwa calon suami harus sanggup untuk bertanggung jawab atas hak-hak istri dan juga anak dalam kandungan, maka dari itu dibenarkan bahwa kehamilan merupakan keadaan yang darurat atau mendesak untuk segera mengambil tindakan mengabulkan permohonan. Adapun alasan Pengadilan Agama Ambarawa Kelas 1B dalam memberikan izin Dispensasi Nikah, yaitu adanya kemaslahatan dan memperkecil kemudharatannya, karena mereka yang ingin melangsungkan pernikahan yang masih dibawa umur sudah layaknya suami istri, dan kematangan jiwa yang sudah dianggap sudah mampu berkeluarga. Dan tidak adanya larangan pernikahan dalam Hukum Islam.