Selama Pandemi COVID-19, Gugatan Perceraian yang diajukan kepada Pengadilan Agama Kelas 1A Kendal semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan selama pandemi COVID-19 banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya, sehingga tidak mampu lagi untuk menafkahi keluarganya. Sebelum adanya pandemi COVID-19, gugatan perceraian yang diajukan ke Pengadilan Agama Kelas 1A Kendal dapat ditangani dengan cukup baik, karena baik Mediator maupun para pihak mudah untuk melaksanakan mediasi yang kondusif meskipun fasilitas maupun jumlah hakim mediator masih belum memadai. Setelah pandemi COVID-19 tentunya hambatan dalam pelaksanaan proses mediasi akan semakin banyak dan Pengadilan Agama Kelas 1A Kendal diharuskan untuk segera mengambil langkah yang tepat untuk mengoptimalkan proses mediasi, agar mediasi dapat tetap berjalan dengan optimal sekaligus dapat meningkatkan angka keberhasilan mediasi, sehingga angka perceraian selama pandemi COVID-19 dapat berkurang.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Mediasi Perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA Kendal Selama Pandemi COVID-19 dan Apa saja langkah Pengadilan Agama Kelas I A Kendal untuk Mengoptimalkan Mediasi Perceraian Selama Pandemi COVID-19.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, karena penelitian ini dilaksanakan di lingkungan tertentu. Penelitian lapangan sendiri mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi sosial, individu, kelompok, dan lembaga masyarakat. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu bersifat menggambarkan/menguraikan suatu hal secara apa adanya. Baik dari data tulisan, ungkapan ataupun tingkah laku yang dapat diobservasi melalui pengamatan, wawancara ataupun penelaahan dokumen.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa efektivitas mediasi dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kelas 1A Kendal Selama Pandemi COVID-19 masih belum efektif. meskipun Pengadilan Agama Kelas 1A Kendal telah melakukan beberapa langkah untuk mengupayakan proses mediai yang efektif selama Pandemi COVID-19 proses mediasi di Pengadilan Agama Kelas 1A tetap masih belum efektif.