Permasalahan gizi lebih dan gizi kurang masih tersebar di negara Indonesia. Mahasiswa termasuk dalam masa perpindahan dari remaja ke dewasa, masa ini seringkali terbentuk suatu gaya hidup yang menetap dan sulit diubah hingga dewasa bahkan lanjut usia. Masalah gizi dan kesehatan seseorang tidak boleh dianggap remeh karena akan berdampak panjang. Status derajat kesehatan seseorang menjadi hal penting yang harus diperhatikan seperti status gizi, anemia, tekanan darah sebagai indikator kesehatan yang perlu diperhatikan untuk mencapai kesehatan yang prima dan optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kebiasaan sarapan dan body image dengan status gizi mahasiswa prodi gizi UIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 sampel diperoleh dari rumus Slovin. Pengambilan data menggunakan kuesioner kebiasaan sarapan, kuesioner body image dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi Gamma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berusia 19-20 tahun, 33 (56,9%) responden memiliki kebiasaan sarapan yang baik, 35 (60,3%) memiliki body image positif artinya puas terhadap bentuk tubuhnya dan sebanyak 33 (56,9%) memiliki status gizi baik. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi mahasiswa prodi gizi UIN Walisongo Semarang (p= 0,19). Tidak ada hubungan yang signifikan antara body image dengan status gizi mahasiswa gizi prodi gizi UIN Walisongo Semarang (p= -0,106).