Latar belakang: Peningkatan tekanan darah merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara Indonesia. Salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat dipengaruhi oleh faktor aktivitas fisik dan status gizi obesitas, obesitas sentral adalah salah satu jenis obesitas yang disebabkan oleh penumpukan lemak pada abdomen. Lingkar pinggang adalah metode yang dapat menjelaskan distribusi penimbunan lemak di bawah kulit dan jaringan adiposa intra abdominal.
Tujuan: Penelitian ini adalah mengetatahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah dan hubungan lingkar pinggang dengan tekanan darah pada remaja obesitas di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional, sampel berjumlah 44 responden. Data yang diukur adalah aktivitas fisik menggunakan metode physical activity level, lingkar pinggang menggunakan pengukuran alat metlin, dan tekanan darah menggunakan metode penggukuran menggunakan alat sphygmomanometer. Analisis bivariat menggunakan uji kolerasi Gamma.
Hasil: Mayoritas responden memiliki aktivitas fisik ringan (77,3%), lingkar pinggang obesitas (88,6%), dan tekanan darah pre-hipertensi (70,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah tidak memiliki hubungan (nilai p>0,005). Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar pinggang dengan tekanan darah dengan nilai p=0,016 (p<0,05) dan kekuatan hubungan yang sangat kuat dengan nilai koefisien kolerasi (γ) 0,975.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah, dan terdapat hubungan antara lingkar pinggang dengan tekanan darah.