Seiring perkembangan zaman, kehadiran perempuan di ranah publik, termasuk dunia ketenagakerjaan tidak dapat dipuungkuti, Sebab, keharusan untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadi salah satu faktor hal demikian terjadi, sehingga dalam perspektif Islam, tidak ada larangan bagi kaum perempuan untuk bekerja, Dalam perspektif hukum Islam, persoalan ketenagakerjaan termasuk dalam bidang muamalah, khususnya bab ijarah (sewa menyewa). Ijarah adalah kotrak kerja antara buruh dan majikan/perusahaan yang memuat hak dan kewajiban masing-masing. Salah satu hak yang dimiliki oleh pekerja/buruh perempuan adalah cuti melahirkan, karena dalam Islam perempuan dikenal sebagai seorang yang memiliki kodrat untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui. Hal demikian disebut sebagai fungsi reproduksi yang hanya dimiliki oleh perempuan yang tentunya harus dilindungi. Karena itu, dalam skripsi ini Penulis mengangkat judul “Tinjaun Hukum Islam terhadap Implementasi Hak Cuti Melahirkan bagi Tenaga Kerja menurut UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 (Studi Kasus di PT Victoria Care Indonesia di Semarang) “Dalam judul ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu bagaimana implementasi hak cuti melahirkan bagi tenaga kerja pada PT Victoria Care Indonesia di Semarang? Dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap implementasi hak cuti melahirkan bagi tenaga kerja pada PT Victoria Care Indonesia di Semarang? Alasan penulis mengambil tempat ini sebagai lokasi peneletian adalah karena di PT Victoria Care Indonesia di Semarang ini pekerjanya mayoritas perempuan.
Jenis penelitian yang Penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini bertumpu pada keadaan atau gejala-gejala atau kondisi tertentu yang ada di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data, Penulis memakai tiga metode, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari data yang terkumpul kemudian dianalisi menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam pengimpelementasian hak cuti melahirkan, PT Victoria Care Indonesia di Semarang menerapkan dua aturan yang secara substamsi kontradiktif dan dalam perspektif hukum Islam kedua aturan tersebut tidak dibenarkan. Di satu sisi perusahaan menggunakan aturan dalam Pasal 82 ayat 1 UU Ketenagakerjaan. Namun, di sisi lain, perusahaan juga menerapkan aturan yang tidak tertulis, yang berisikan larangan bagi pekerja perempuan yang belum menjadi karyawan tetap untuk hamil dan/atau melahirkan. Tentu hal demikian bertentangan dengan kodrat seorang perempuan untuk hamil, melahirkan, dan menyusui. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sudah memberikan panduan terkait hal tersebut di dalam Surah al-Baqarah ayat 233, Luqman ayat 14, dan al-Ahqaf ayat 15. Ketiga ayat tersebut memiliki substansi yang sama, yaitu Allah Swt. menegaskan bahwa seorang ibu memiliki kewajiban untuk menyusui anaknya selama dua tahun. Nabi Muhammad SAW dalam hal ini telah melihat dengan baik, sehingga dengan sangat tegas menyatakan bahwa perempuan adalah tiang negara. Jika perempuan baik, baiklah negara. Sebaliknya, jika perempuan buruk, rusaklah negara.