Pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru perspektif fiqih astronomi
Bukhori, Muhammad Khoeruddin (2020) Pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru perspektif fiqih astronomi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1602046071_Muhammad_Khoeruddin_Bukhori.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Kriteria visibilitas atau imkanurrukyah adalah kriteria yang dapat mempertemukan metode hisab dan metode rukyat. Kriteria yang digunakan di Indonesia untuk menetapkan awal bulan kamariah yaitu dengan kriteria MABIMS yang merupakan kependekan dari (Forun Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura). Kriteria tersebut dengan ketinggian bulan minimal 2 derajat, jarak sudut elongasi bulan 3 derajat dan umur bulan 8 jam. Seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kriteria tersebut apabila digunakan untuk rukyatul hilal keadaan sabit hilal masih terlalu tipis dan dalam ketinggian 2 derajat cahaya senja juga masih cukup tebal setelah matahari terbenam. Dengan demikian, dalam beberapa pertemuan Tim Hisab Rukyat Kementrian Agama RI dan pertemuan anggota MABIMS berpendapat bahwa kriteria tersebut perlu untuk diubah. Dalam beberapa penelitian Thomas Djamaluddin menjelaskan tentang kriteria visibilitas terbaru dengan menggunakan dua parameter, ketinggian bulan 3 derajat dan jarak sudut elongasi bulan minimal 6,4 derajat. Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk mengkaji mengenai pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru perspektif Fikih Astronomi.
Skripsi ini mengkaji dan memperdalam dua permasalahan yaitu : 1). Bagaimana pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru dan 2). Bagaimana pemikrian Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru Perspektif Fiqih Astronomi.
Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan penelitian pustaka. Artinya penulis melakukan observasi untuk mengumpulkan data primer. Data primernya bersumber dari hasil wawancara penulis dengan Thomas Djamaluddin. Selain itu, data sekunder penulis bersumber dari buku-buku Falak, kitab-kitab serta jurnal-jurnal sebagai data pelengkap. Penulis dalam menganalisis penelitian ini ditinjau dari segi Fikih dan Astronomi dengan pola penjelasan bersifat deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru ditinjau dari dua aspek yaitu Fikih dan Astronomi. Menurut teori Fikih dalam kitab Mizanul I’tidal menjelaskan bahwa pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru tidak bertentangan dengan Fikih, alasannya dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa minimal ketinggian bulan adalah 5 derajat. Sedangkan menurut teori astronomi pemikiran Thomas Djamaluddin sejalan dengan teori astronomi Danjon yang menjelaskan bahwa tidak ada kesaksian hilal sesuai astronomi yang ketinggian bulan kurang dari 3 derajat. Upaya pemikiran Thomas Djamaluddin tentang kriteria visibilitas hilal terbaru tersebut untuk mewujudkan kalender global hijriah dan meminimalisir perbedaan dalam penetapan awal bulan kamariah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Visibilitas hilal; Kriteria MABIMS; Thomas Djamaluddin: Rukyah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 27 Feb 2024 01:57 |
Last Modified: | 27 Feb 2024 01:57 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22497 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year