Latar Belakang: Perkembangan dan penyebaran K – Pop yang semakin luas memberikan dampak yang besar pada kehidupan remaja. Konten K – Pop yang ditayangkan menampilkan sekelompok individu yang memiliki tubuh sempurna, yakni tubuh langsing, tinggi, dan menarik yang memicu penilaian citra tubuh negatif. Citra tubuh yang negatif menjadi faktor risiko terjadinya gangguan perilaku makan pada remaja.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas menonton tayangan K – Pop dan citra tubuh terhadap risiko gangguan perilaku makan pada NCTzen di Kota Semarang
Metode: Studi analitik menggunakan desain cross sectional melibatkan 46 responden NCTzen di Kota Semarang yang dipilih dengan teknik total sampling. Uji Chi – Square digunakan untuk menganalisis hubungan antara intensitas menonton tayangan K – Pop dan citra tubuh terhadap risiko gangguan perilaku makan.
Hasil: Uji chi – square menunjukkan nilai p = 0,022 (RR 4,643 IK 95% 1,194 – 18,057) yang menunjukkan adanya hubungan antara intensitas menonton tayangan K – Pop (sedang vs rendah) dengan risiko gangguan perilaku makan, dan nilai p = 0,03 (RR 3,75 IK 95% 1,005 – 13,991) yang menunjukkan hubungan antara intensitas menonton tayangan K – Pop (tinggi vs rendah) dengan risiko gangguan perilaku makan. Terdapat hubungan antara citra tubuh dengan risiko gangguan perilaku makan dengan nilai p = 0,001 (RR 3,4 IK 95% 1,509 – 7,662).