Obesitas merupakan tanda pertama dari munculnya kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang saat ini terjadi di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang. Sumber obesitas bisa dari pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, genetik dan juga faktor lingkungan. Kurangnya aktivitas dan asupan makanan tinggi kalori yang berlebihan dapat berkontribusi pada terjadinya obesitas. Obesitas dapat berlangsung hingga usia dewasa, prevalensi kejadian kelebihan berat badan serta obesitas di kalangan remaja merupakan masalah yang parah. Sehingga perlunya kesadaran diri untuk mengontrol asupan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan uang saku, konsumsi makan serta aktifitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada siswa di SMP Negeri 1 Getasan Salatiga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah responden 66 siswa yang diambil menggunakan rumus slovin. Data uang saku diperoleh dari kuesioner, data aktifitas fisik menggunakan kuesioner GPAQ, dan data konsumsi makan menggunakan form recall 3x 24 jam. Uji bivariat menunjukkan hasil Tidak terdapat hubungan uang saku terhadap gizi lebih p= 0,871 Terdapat hubungan konsumsi makanan dengan gizi lebih p= 0,030. Terdapat hubungan aktifitas fisik dengan gizi lebih p= 0,039. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makan dan aktifitas fisik dengan kejadian gizi lebih, namun tidak terdapat hubungan antara uang saku dengan kejadian gizi lebih.