Latar Belakang : Masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan dalam skala global salah satunya adalah hipertensi. Status gizi lebih pada seseorang dan asupan natrium yang tidak terkontrol dapat meningkatkan tekanan darah. Stres di tempat kerja perlu dikendalikan agar tidak terjadi hipertensi dan dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Tujuan : Mengetahui hubungan status gizi, tingkat kecukupan natrium, dan stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja konveksi di Desa Sendang Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 77. Data yang diukur adalah status gizi menggunakan timbangan digital dan microtoise, tingkat kecukupan natrium menggunakan form SQ-FFQ, stres kerja menggunakan kuesioner HSE, dan hipertensi menggunakan tensimeter digital. Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil : Karakteristik pada pekerja konveksi mayoritas memiliki status gizi dengan kategori lebih (64,9%), tingkat kecukupan natrium dengan kategori cukup (57,1%), stres kerja dengan kategori sedang (55,8%) dan mayoritas responden tidak mengalami hipertensi (66,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan status gizi (p = 0,001), tingkat kecukupan natrium (p = 0,001), dan stres kerja (p = 0,013) berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pekerja konveksi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa status gizi memiliki pengaruh signifikan dengan kejadian hipertensi sebesar 9,81 kali.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara status gizi, tingkat kecukupan natrium, dan stres kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja konveksi di Desa Sendang Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.