Latar belakang: Permasalahan status gizi merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia internasional. Mahasiswa menjadi salah satu kalangan usia yang dapat mengalami masalah status gizi (malnutrisi). Status gizi ialah hasil dari keadaan keseimbangan maupun perwujudan gizi melalui bentuk variabel tertentu. Faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yang dapat mempengaruhi status gizi yaitu genetik, jenis kelamin, usia, asupan makan dan penyakit infeksi. Adapun faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi status gizi yaitu aktivitas fisik, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, stres dan kualitas tidur.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, tingkat stres psikologis dan kualitas tidur terhadap status gizi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain correlational dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu probability sampling dengan stratified random sampling.
Hasil: Mayoritas mahasiswa memiliki status gizi normal sebanyak 56 (57,1%) responden, pola makan kurang 71 (72,4%) responden, tingkat stres berat 29 (29,6%) responden, dan kualitas tidur sedang 36 (36,7%) responden. Berdasarkan hasil uji bivariat tidak terdapat hubungan antar variabel. Hasil uji antara pola makan dengan status gizi menunjukkan nilai p-value 0,301 (p-value > 0,05), tingkat stres dengan status gizi nilai p-value 0,496 (p-value > 0,05), dan kualitas tidur dengan status gizi dengan nilai p-value 0,722 (p-value > 0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pola makan, tingkat stres psikologis, dan kualitas tidur terhadap status gizi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.