Di Indonesia sangat berkembang sekali sistem metode perhitungan yang ditawarkan oleh para ahli falak. Banyaknya metode perhitungan yang ditawarkan oleh para ahli falak jika diamati dan dianalisa dengan mendalam ternyata memiliki hasil yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu terjadi karena metode yang digunakan dan algoritma yang dipakai dalam proses perhitungannya. Seperti halnya buku Hisab Urfi dan Hakiki karya Muh. Wardan Diponingrat dan kitab al-Dūrr al-Anīq karya KH. Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah yang mana keduanya merupakan ahli falak. Kedua kitab ini memiliki metode hisab yang berbeda dan algoritma yang berbeda pula, sehingga hasil yang diperoleh dari masing-masing kitab tersebut memiliki perbedaan pula.

Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana metode langkah perhitungan awal Bulan Kamariah dalam buku Hisab Urfi dan Hakiki dengan kitab al-Dūrr al-Anīq serta bagaimana komparatif perhitungan awal Bulan Kamariah dalam buku Hisab Urfi dan Hakiki dengan kitab al-Dūrr al-Anīq. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian penelitian kepustakaan (library research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengambil data primer yaitu buku Hisab Urfi dan Hakiki serta kitab al-Dūrr al-Anīq dan data sekunder yaitu buku, artikel, jurnal, makalah dan wawancara yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode komparatif dan content analisis. Dalam proses mengkomparatif penulis menggunakan parameter algoritma ephemeris.

Penelitian ini menghasilkan bahwa metode hisab yang digunakan dalam buku Hisab Urfi dan Hakiki menggunakan metode haqiqi bi Tahqiqi sedangkan kitab al-Dūrr al-Anīq menggunakan metode hisab kontemporer. Dalam proses perhitungannya awal Bulan Kamariah buku Hisab Urfi dan Hakiki menggunakan data tabel dan algoritma yang sederhana. Sedangkan kitab al-Dūrr al-Anīq dalam proses penentuan awal Bulan Kamariah menggunakan tabel dan rumus yang sudah tertera didalam kitab tersebut dengan melakukan koreksi-koreksi yang sangat panjang. Adapun perbedaan dari keduanya antara lain dalam proses penentuan waktu ijtima’ dan menghitung ketinggian hilal. Dalam penelitian ini juga penulis menemukan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kitab tersebut, salah satunya kelebihan dari buku Hisab Urfi dan Hakiki dalam proses perhitungan awal Bulan Kamariah lebih sederhana dan memiliki tingkat keakurasian yang cukup akurat, berbeda dengan kitab al-Dūrr al-Anīq yang dalam proses penentuan awal Bulan Kamariah harus menggunakan koreksi-koreksi dan rumus yang panjang. Namun nilai yang dihasilkan dalam kitab al-Dūrr al-Anīq lebih akurat dibandingkan dengan buku Hisab Urfi dan Hakiki.