Kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan dorongan-dorongan, baik dari dalam diri maupun dari luar individu. Individu yang memiliki kemampuan kontrol diri akan membuat keputusan dan mengambil langkah tindakan yang efektif untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan dan menghindari akibat yang tidak diinginkan. Mahasiswa dapat dikatakan sudah memperkuat kontrol diri bila mahasiswa tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang dapat diterima.
Penelitian ini berjudul “Perbedaan Kontrol Diri Antara Mahasiswa Yang Tinggal Di Pesantren Dan Non Pesantren“ yang bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Kontrol Diri Mahasiswa Yang Tinggal Di Pesantren Dan Non Pesantren.
Penelitian ini bersifat kuantitatif komparasi. Dengan pendekatan lapangan field research). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut sampel yang diambil sebanyak 100 mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora yang terdiri dari 50 mahasiswa yang memilih tinggal di pesantren dan 50 mahasiswa yang memilih tinggal di non pesantren. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala. Teknik analis data yang digunakan adalah uji t-Test yaitu independent sample test dengan bantuan Spss (Statistical Product and Service Solution) versi 16.00 for windsows.
Hasil uji hipotesis independent sample test signifikansi sebesar 0,042 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kontrol diri antara mahasiswa yang tinggal di pesantren dengan non pesantren. Hal ini diakibatkan perbedaan aturan serta kebiasaan kelompok terima berbeda sehingga kontrol diri yang diperoleh tiap kelompok berbeda.