Permasalahan mengenai kiblat masih terjadi sampai saat ini, Pada saat ini suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa adanya arah kiblat yang berbeda tersebut terjadi karena anggapan remeh dan sikap acuh masyarakat, hal tersebut terjadi karena pada saat pembangunan kembali masjid, mereka tidak meminta bantuan kepada pakar atau ahli yang mampu menentukan arah kiblat dengan tepat. Mereka cenderung menyerahkan masalah penentuan arah kiblat ini sepenuhnya kepada tokoh-tokoh dari kalangan sendiri. Tidak heran jika apa yang diputuskan tokoh masyarakat itulah yang diikuti, meskipun akhirnya diketahui bahwa penentuan arah kiblat kurang tepat, Masjid-masjid Kecamatan Bawang Kabupaten Batang merupakan Masjid-masjid yang dijadikan sebagai pusat peribadatan umat Islam di Masing-masing Desa, dalam hal ini penulis mengambil delapan Desa atau Masjid yang dijadikan sebagai objek penelitian, dari Masjid yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, ada beberapa Masjid yang merupakan sebagai Desa wisata, dimana banyak wisatawan melakukan ibadah salat didalam masjid tersebut di Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.
Dari latar belakang diatas, skripsi ini mengambil dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana respon masyarakat atas kemelencengan arah kiblat Masjid-Masjid di Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Kedua, bagaimana analisis atas aemelencengan arah kiblat Masjid-Masjid Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.
penelitian yang penulis lakukan termasuk dalam penelitian kualitatif dengan fokus Penelitian Lapangan (Field research) yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau responden, karena dalam penelitian ini penulis secara langsung mencari data yang diperoleh dari sumber data yang dikumpulkan dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti yaitu mengenai respon tokoh masyarakat atas kemelencengan Masjid-Masjid Kecamatan Bawang Kabupaten Batang
Hasil dari penelitian ini yaitu respon masyarakat Kecamatan Bawang Kabupaten Batang terhadap kemelencengan arah kiblat. Pertama, Kelompok masyarakat yang setuju atau mengikuti hasil dari pengecekan penulis atas kemelencengan arah kiblat masjid, hal ini dikarenakan atas kesadaran Takmir atau Tokoh masyarakat bahwasanya kemelencengan tersebut terjadi karena pada saat penetapan awal arah kiblat dengan menggunakan kompas saja. Kedua, Kelompok masyarakat yang masih kurang setuju atas pelurusan arah kiblat masjid, menilai bahwa permasalahan kiblat bukanlah masalah mengenai arah atau lainnya, tetapi masalah qalbu, yakni hati atau keyakinan. Ketiga, metode penentuan arah kiblat Masjid-Masjid Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada umumnya menggunakan alat bantu berupa kompas, dan yang digunakan khalayak jenis magnetik. Peada saat pengecekan ulang penulis melakukan pengukuran dengan menggunakan Istiwaain dan Google Earth, dari data-data tersebut diketahui dengan kemelencengan berkisar dari 3° sampai 27°.