Petungan hari baik dan hari buruk : studi fenomenologi pada masyarakat Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang

Sangadah, Aminatun Rofingatus (2023) Petungan hari baik dan hari buruk : studi fenomenologi pada masyarakat Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1602046100_Aminatun_Rofingatus_Sangadah] Text (Skripsi_1602046100_Aminatun_Rofingatus_Sangadah)
Skripsi_1602046100_Aminatun_Rofingatus_Sangadah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini hadir sebab keberadaan “Papan” di Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Papan merupakan sebuah alat yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk menentukan hari baik dan hari buruk. Petungan dina biasanya dilakukan sebelum masyarakat memulai aktivitas atau hajat penting dalam keseharian mereka. Sebagian Juru Hitung di desa tersebut diketahui mewarisi Papan dari leluhur masing-masing, yang memiliki keunikan di antara berbagai macam metode petungan dina yang ada. Sehingga permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana cara masyarakat Desa Mendelem untuk menentukan hari baik dan hari buruk, 2) Mengapa masyarakat Desa Mendelem masih mengamalkan petungan hari baik dan hari buruk dalam menjalankan aktivitas.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research) dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara dan studi pustaka. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis dan disajikan dengan mendeskripsikan fenomena yang terjadi selama penelitian berlangsung.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, petungan dina yang umum digunakan di Desa Mendelem adalah petungan hari baik dan hari buruk. Petungan hari baik digunakan untuk menentukan waktu yang baik sebelum memulai aktivitas, dan petungan hari buruk digunakan untuk menentukan hari yang harus dihindari. Rumus petungan yang digunakan bersumber dari ajaran leluhur para Juru Hitung, baik yang menggunakan alat Papan, maupun pengetahuan yang diwariskan secara lisan. Kedua, alasan masyakarat Desa Mendelem menentukan hari baik dan hari buruk sebagai dasar waktu beraktivitas ini adalah melestarikan kebudayaan dan kebiasaan setempat serta menghormati orang tua yang menjunjung tinggi nilai Kejawen dan ke-Islam-an. Di samping itu, keinginan mencari keselamatan merupakan tujuan utama sebagian besar masyarakat dan Juru Hitung menentukan perhitungan hari tersebut.

ABSTRACT:
This reseasrch is undermined by the existence of “Papan” in the village of Mendelem, Belik district, Pemalang region. “Papan” is a common tool used by local communities to determine the good and bad times. These days are carried out before people start important activities in their daily lives. Some of the counselors are known to have a tool in the form of "Papan" as the inheritance of their respective ancestors who have the uniqueness among the various types of petition methods that exist.
The problems in this study are; 1) How the Mendelem Village community determines good and bad days, 2) What are the reasons of community practices petungan in conducting activities. This research is part of field research and uses qualitative research methods with the phenomenological approach proposed by Edmund Husserl. Data collection in this study is carried out with interview techniques and library study. The result is then analyzed and presented by describing the phenomena that occurred during the study.
This study produces two findings. First, the commonly used petungan in Mendelem is to determine a good and a bad day. Result of a good day is used to determine the days to start an activity and result of a bad day to determine the days to avoid. The formulas are sourced from the ancestors of the couselors, both those who use the tools of the Papan and the knowledge that is inherited verbally. Secondly, the reason why Mendelem society determined good and bad days as the basis of this time of activity is to preserve local culture and customs as well as respect for the parents who uphold the values of Kejawen and Islam. In addition, the desire to seek salvation is the primary goal of most societies determines the calculation of the day.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Fenomenologi; Perhitungan; Hari baik; Hari buruk; Petungan dina; Papan; Penanggalan Jawa
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 16 May 2024 04:14
Last Modified: 16 May 2024 04:14
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22637

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics