Masjid Menara adalah salah satu masjid kuno yang ada di Kota Semarang. Masjid ini dibangun oleh para saudagar Yaman pada tahun 1802 M. Masjid ini sejak awal tidak pernah dilakukan perubahan dalam pengukuran arah kiblatnya yang semula ditentukan oleh Habib Abu Bakar Assegaf Gresik dengan mendapatkan karomah dari Allah SWT melalui riyadhoh yang dilakukan oleh ia. Penelitian ini merumuskan masalah yakni bagaimana respon masyarakat terhadap arah kiblat Masjid Menara yang belum pernah diubah dan akurasi arah kiblat Masjid Menara.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang sifatnya adalah penelitian lapangan (field research) dengan sumber data primer berupa wawancara dan observasi, serta data sekunder dari buku-buku dan jurnal. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan teknik analisis verifikasi dan sosiologis.
Hasil penelitian yang didapat yaitu: 1) Hasil wawancara terhadap respon masyarakat yang ditujukan kepada tokoh organisasi masyarakat, takmir, jamaah, dan masyarakat sekitar masjid menunjukkan perbedaan pendapat, ada yang mendukung dan menolak perubahan arah kiblat Masjid Menara yang melenceng. 2) Hasil pengecekan dengan menggunakan metode rashdul kiblat global, theodolite dan mizwala membuktikan bahwa Masjid Menara mengalami kemelencengan sebesar 11° 5’ 37,4” ke Utara dan berada di azimuth 283o 24’ 5,74” UTSB yang seharusnya bernilai 294o 29’ 43,14”.

ABSTRACT:
The Tower Mosque is one of the ancient mosques in the city of Semarang. This mosque was built by Yemeni merchants in 1802 AD. Since the beginning, this mosque has never made changes in measuring the direction of the Qibla which was originally determined by Habib Abu Bakar Assegaf Gresik by getting karomah from Allah SWT through riyadhoh done by him. This research formulates the problem, namely how the community responds to the Qibla direction of the Menara Mosque which has never been changed and the accuracy of the Qibla direction of the Menara Mosque.
This research is a qualitative research which is a field research with primary data sources in the form of interviews and observations, as well as secondary data from books and journals. Data collection techniques using observation techniques, interviews and documentation. In data analysis using verification and sociological analysis techniques.
The research results obtained were: 1) The results of interviews with community responses aimed at community organization figures, takmir, congregations, and the community around the mosque showed differences of opinion, some supported and rejected the deviated change in the Qibla direction of the Menara Mosque. 2) The results of checking using the global rashdul qibla method, theodolite and mizwala prove that the Menara Mosque is deviated by 11° 5' 37.4” to the North and is in azimuth 283o 24’ 5,74” UTSB which should be 294o 29' 43 ,14”.