Analisis komparasi sistem penanggalan Cina dan Hijriyah : studi kasus Imlek tahun 2017-2023 M

Fikri, Muhamad Shokhiful (2023) Analisis komparasi sistem penanggalan Cina dan Hijriyah : studi kasus Imlek tahun 2017-2023 M. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902046043_Muhamad_Shokhiful_Fikri] Text (Skripsi_1902046043_Muhamad_Shokhiful_Fikri)
Skripsi_1902046043_Muhamad_Shokhiful_Fikri.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Penanggalan Hijriyah dan penanggalan Cina adalah contoh sistem penanggalan yang menggunakan pergerakan bulan sebagai dasar perhitungannya. Keduanya sangat mirip karena sama-sama menggunakan pergerakan sinodis bulan dalam menentukan siklus 1 bulan. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan dalam menentukan awal bulan. Hal tersebut dapat diketahui dari tahun baru Imlek yang terjadi dalam tujuh tahun terakhir, yaitu pada tahun 2017-2023 M. Perayaan Imlek yang merupakan tanggal 1 pada penanggalan Cina, selalu jatuh lebih cepat daripada awal bulan baru Hijriyah. Perbedaan tersebut tentu membingungkan karena jika menggunakan metode yang sama dalam menentukan umur bulan, seharusnya kedua penanggalan tersebut memiliki tanggal 1 yang jatuh pada hari dan tanggal yang sama. Dari problematika tersebut, timbul rumusan masalah yang pertama, tentang bagaimana penentuan awal bulan pada sistem penanggalan Cina dan Hijriyah. Dan yang kedua tentang bagaimana analisis astronomis pada awal tahun baru penanggalan cina dan Hijriyah.
Untuk menjawab rumusan masalah, metode penelitian yang digunakan bersifat Kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk mengeksplorasi mengenai suatu gejala, fakta, dan realita yang terjadi. Jenis penelitian bersifat library research dengan menggunakan data primer berupa karya tulis mengenai sistem penanggalan Cina dan Hijriyah serta data sekunder berupa data yang tidak secara langsung berhubungan dengan objek penelitian seperti, buku, karya ilmiah, dan wawancara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan awal bulan pada kedua sistem penanggalan disebabkan karena metode atau konsep yang digunakan pada penentuan awal bulan keduanya berbeda. Pada sistem penanggalan Cina, awal bulan ditentukan dengan ijtima’ atau konjungsi atau bulan baru pada fase bulan. Sedangkan pada sistem penanggalan Hijriyah, awal bulan ditentukan dengan adanya hilal. Selain itu, tahun baru penanggalan Cina yang berbeda dari tahun baru Hijriyah, disebabkan oleh adanya Interkalasi atau penambahan bulan ke-13 pada penanggalan Cina karena menyesuaikan musim, sehingga tahun baru Cina selalu jatuh pada bulan Januari atau Februai atau pada awal musim semi.

ABSTRACT:
The Hijriyah calendar and the Chinese calendar are examples of calendar systems that use the moon's movement as the basis for calculations. Both are very similar because they both use the synodic movement of the moon in determining the 1 month cycle. However, both have differences in determining the beginning of the month. This can be seen from the Chinese New Year which has occurred in the last seven years, namely in 2017-2023 AD. Chinese New Year, which are the 1st day of the Chinese calendar, always fall sooner than the beginning of the Hijriyah new month. This difference is certainly confusing because if we use the same method to determine the age of the month, both calendars should have the 1st which falls on the same day and date. From these problems, the first formulation of the problem arises, regarding how to determine the beginning of the month in the Chinese and Hijriyah calendar systems. And the second is about how the astronomical analysis is at the beginning of the new year in the Chinese and Hijriyah calendars.
To answer the formulation of the problem, this research used qualitative method, namely research that intends to explore a symptom, fact, and reality that occurs. The type of research is library research using primary data in the form of papers on the Chinese and Hijriyah calendar systems. Then the secondary data in the form of data that are not directly related to the object of research such as books, scientific papers, and interviews.
The results of this study indicate that the difference in the beginning of the month in the two calendar systems is due to the different methods or concepts used in determining the beginning of the month. In the Chinese calendar system, the beginning of the month is determined by ijtima' or conjunction or new moon in the moon phase. Whereas in the Hijriyah calendar system, the beginning of the month is determined by the presence of the hilal. In addition, the Chinese New Year is different from the Hijri New Year, due to the intercalation or addition of the 13th month to the Chinese calendar due to adjusting the season, so Chinese New Year always falls in January or February or early spring.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Sistem Penanggalan; Penanggalan Cina; Imlek; Penanggalan Hijriyah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 529 Chronology
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 May 2024 01:36
Last Modified: 21 May 2024 08:41
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22653

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics