Studi pemikiran tokoh ilmu falak kontemporer Indonesia tentang awal fajar shadiq dan implikasinya terhadap penentuan awal waktu salat shubuh

Langit, Mutiara Tembang (2023) Studi pemikiran tokoh ilmu falak kontemporer Indonesia tentang awal fajar shadiq dan implikasinya terhadap penentuan awal waktu salat shubuh. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902046051_Mutiara_Tembang_Langit] Text (Skripsi_1902046051_Mutiara_Tembang_Langit)
Skripsi_1902046051_Mutiara_Tembang_Langit.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Polemik persoalan waktu Shubuh telah terjadi sejak lama di Indonesia. Polemik tersebut muncul pada tahun 2009, dalam majalah Qiblati yang menyatakan bahwa waktu Shubuh di Indonesia terlalu pagi. Kemudian muncul berbagai tanggapan baik dari kalangan ilmuwan, ulama dan masyarakat awam. Akibatnya, banyak kalangan yang menjadi resah karena dikhawatirkan melaksanakan salat Shubuh sebelum memasuki waktunya. Peran tokoh Ilmu Falak dalam hal ini sangat penting untuk memberikan penjelasan dan keterangan mengenai fenomena awal fajar shadiq dan implikasinya terhadap penentuan awal waktu salat Shubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pemikiran dan analisis pemikiran tokoh Ilmu Falak Kontemporer Indonesia tentang awal fajar shadiq dan implikasinya terhadap penentuan awal waktu salat Shubuh.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Metode analisis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi dan wawancara. Sumber primernya berupa buku, jurnal, karya ilmiah, artikel dan dokumen penting lainnya karya para tokoh dan hasil wawancara dengan para tokoh. Sumber sekundernya adalah berupa buku, jurnal, karya ilmiah, artikel dan dokumen lainnya yang masih relavan dengan pembahasan. Penemuan hasil penelitian ini adalah: Pertama, para tokoh Ilmu Falak dalam memaknai fenomena fajar shadiq mempunyai pemikiran yang sama. Kedua, para tokoh memberikan usulan yang berbeda terkait nilai standar sudut depression matahari sebagai awal fajar shadiq. Namun, para tokoh memiliki penafsiran yang berbeda dalam memahami fenomena fajar shadiq secara kuantitatif, yakni standar sudut depression matahari sebagai penentuan awal fajar shadiq. Hal ini dikarenakan belum ada standar baku untuk mendefinisikan awal fajar shadiq.

ABSTRACT:
The polemics over the issue of Fajr time have been going on for a long time in Indonesia. The polemic emerged in 2009, in Qiblati magazine, which stated that the time of Fajr in Indonesia was too early. Then there were various responses from scientists, scholars and ordinary people. As a result, many people became restless because they were worried about praying Fajr before the time. The role of Falak Science figures in this case is very important to provide explanations and information about the phenomenon of the beginning of fajar shadiq and its implications for determining the beginning of the morning prayer time. This study aims to find out and understand the thoughts and analysis of Indonesian Contemporary Falak Science figures about the beginning of Fajr Shadiq and its implications for determining the beginning of Fajr prayer time.
This type of research is library research. The method of analysis of this research is qualitative research. The data collection methods used are documentation studies and interviews. Primary sources are books, journals, scientific works, articles and other important documents by the figures and the results of interviews with the figures. Secondary sources are books, journals, scientific works, articles and other documents that are still relevant to the discussion. The findings of this research are: First, the Falak Science figures in interpreting the phenomenon of fajar shadiq have the same thoughts. Second, the figures give different proposals related to the standard value of the angle of sun depression as the beginning of fajar shadiq. However, the figures have different interpretations in understanding the phenomenon of fajar shadiq quantitatively, namely the standard angle of solar depression as the determination of the beginning of fajar shadiq. This is because there is no standardized standard to define the beginning of fajr shadiq.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tokoh Falak Indonesia; Kontemporer; Fajar Shadiq; Waktu Shubuh
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74201 - Ilmu Hukum
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 May 2024 01:49
Last Modified: 21 May 2024 08:42
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22654

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics