Respon jamaah Nahdlatul Ulama’ dan Muuhammadiyah terhadap perbedaan awal waktu imsak dan salat subuh : studi kasus di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus

Amrullah, Fadhlan (2023) Respon jamaah Nahdlatul Ulama’ dan Muuhammadiyah terhadap perbedaan awal waktu imsak dan salat subuh : studi kasus di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902046074_Fadhlan_Amrullah] Text (Skripsi_1902046074_Fadhlan_Amrullah)
Skripsi_1902046074_Fadhlan_Amrullah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB)

Abstract

Isu waktu subuh di Indonesia yang terlalu cepat kembali menjadi topik yang ramai dibincangkan, merespon hal tersebut ormas Islam Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah segera mengadakan observasi ulang terkait penentuan fajar ṣādīq, dengan hasil Muhammadiyah merubah kriteria ketinggian matahari untuk waktu subuh menjadi -18⁰, sedangkan ormas Nahdlatul Ulama’ tetap menggunakan kriteria -20⁰, dampak dari perubahan kriteria tersebut adalah mundurnya waktu subuh dan imsak sekitar 8 menit bagi jamaah Muhammadiyah. Berangkat dari perbedaan awal waktu subuh tersebut penulis kemudian tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai respon jama’ah Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah terhadap perbedaan awal waktu subuh dan imsak di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan hasil wawancara dari berbagai informan, dan hasil data observasi sebagai sumber data primer, sedangkan sumber data sekunder meliputi beberapa literatur dari jurnal, naskah dan hasil putusan dari Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah mengenai kriteria ketinggian matahari untuk awal waktu subuh.
Hasil dari penelitian ini adalah, penentuan awal waktu salat di Desa Loram Kulon mengacu pada azan masjid wali, tidak semua masjid atau musholla Muhammadiyah mematuhi himbauan untuk menambah waktu salat subuh selama 8 menit, sedangkan respon dari jamaah yaitu ada yang merasa kebingungan dengan adanya fenomena perbedaan ini, dan terdapat juga jamaah yang tidak merasakan fenomena perbedaan tersebut. Dilain sisi jamaah ormas Muhammadiyah memberikan respon yaitu terdapat jamaah yang mematuhi tanpa mengetahui alasan mundurnya waktu subuh dari ormas Muhammadiyah, terdapat juga jamaah yang mengetahui alasan tersebut namun tidak menambah waktu subuh 8 menit.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Awal waktu; Imsak; Shalat Subuh; Nahdlatul Ulama; Muhammadiyah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 May 2024 07:09
Last Modified: 27 May 2024 07:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22657

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics