Cyberloafing merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh pegawai/karyawan dengan menggunakan perangkat yang sudah terhubung dengan internet kantor untuk kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan kontrol diri dan komitmen organisasi dengan cyberloafing di Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal. Sampel dalam penelitian ini yaitu 134 pegawai yang berstatus PNS di Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Terdapat tiga skala yang dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian yang dilakukan yaitu: skala kontrol diri, skala komitmen organisasi, dan skala cyberloafing. Metode analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil dari uji korelasi produk momen ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kontrol diri dengan cyberloafing terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,012 < 0,05 yang artinya memiliki hubungan kontrol diri dengan cyberloafing, selanjutnya terlihat pada nilai signifikansi komitmen organisasi dengan cyberloafing sebesar 0,005 < 0,05 yang berarti memiliki hubungan komitmen organisadi dengan cyberloafing, sedangkan hasil uji korelasi berganda dapat terlihat dari nilai signifikansi kontrol diri dan komitmen organisasi dengan cyberloafing sebesar 0,003 < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan kontrol diri dan komitmen organisasi dengan cyberloafing di Sekretariat Daerah Kendal, dengan demikian semua hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.

ABSTRACT:
Cyberloafing is deviant behavior carried out by employees/employees by using a device that is already connected to the office internet for personal gain that has nothing to do with work. This study aims to empirically examine the relationship between self-control and organizational commitment cyberloafing at the Regional Secretariat of Kendal Regency. The sample in this study were 134 employees with civil servant status at the Regional Secretariat of Kendal Regency. This study uses a correlational quantitative approach. There are three scales used as measuring tools in the research conducted, namely: the self-control scale, the organizational commitment scale, and the scale cyberloafing. The data analysis method used is the classical assumption test and hypothesis testing. The results of this moment product correlation test show that there is a relationship between self control and cyberloafing can be seen from the significance value of 0.012 < 0.05, which means that it has a relationship with self-control cyberloafing, next look at the significance value of organizational commitment with cyberloafing of 0.005 < 0.05 which means it has a relationship with organizational commitment cyberloafing, while the results of the multiple correlation test can be seen from the significance value of self-control and organizational commitment with cyberloafing of 0.003 < 0.05 which indicates a relationship between self-control and organizational commitment cyberloafing at the Kendal Regional Secretariat, thus all hypotheses in this study can be accepted.