Adanya masa peralihan yang disebabkan oleh pandemi covid membuat seluruh siswa harus mengikuti perkuliahan secara online, blended, lalu kembali ke pertemuan tatap muka secara penuh memberikan tekanan terutama dari segi efektifitaas, partisipasi siswa, dan fleksibilitas tempat dan waktu sehingga siswa memiliki caranya masing-masing dalam belajar dan mengerjakan kewajiban atau tugas yang diberikan sekolah. Kurangnya peraturan dan kurangnya pengkajian perihal peraturan yang diberikan oleh sekolah dalam pembelajaran di masa peralihan offline, online, blended lalu kembali ke pembelajaran offline atau tatap muka baik dari pemakaian seragam, peran orang tua, lalu apakah selama pembelajaran tersebut siswa fokus mengikuti materi atau sembari membuka yang lain dalam sesi pembelajaran. Maka dari itu tidak sedikit siswa yang mengalami prokrastinasi akademik. Adanya penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh pola asuh permisif orang tua (x1) dan intensitas penmggunaan media sosial (x2) terhadap prokrastinasi akademik siswa di SMA Islam Al-Azhar 15 Kalibanteng Semarang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 129 siswa menggunakan teknik sampel jenuh yang menjadikan jumlah populasi menjadi sampel. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil yang diperoleh dari variabel pola asuh permisif terhadap prokrastinasi berpengaruh signifikan sejumlah 0,00 < 0,05, lalu variabel intensitas penggunaan media sosial terhadap prokrastinasi akademik berpengaruh signifikan sebesar 0,00 < 0,05. Serta pola asuh permisif dan intensitas penggunaan media social berpengaruh signifikan dengan skor 0,000 < 0,05 dan berkontribusi sebesar 55,4%.

ABSTRACT:
The existence of a transitional period caused by the covid pandemic made all students have to attend lectures online, blended, then return to face-to-face meetings in full, putting pressure, especially in terms of effectiveness, student participation, and flexibility of place and time so that students have their own way of doing things. learn and do the obligations or assignments given by the school. Lack of regulations and lack of assessment regarding the regulations provided by schools in learning in the transitional period offline, online, blended and then returning to offline or face-to-face learning both from wearing uniforms, the role of parents, then whether during learning students focus on following the material or while opening others in the learning session. Therefore, not a few students experience academic procrastination. The existence of this study aims to empirically examine the effect of permissive parenting parents (x1) and the intensity of social media use (x2) on student academic procrastination at Al-Azhar Islamic High School 15 Kalibanteng Semarang. The sample in this study was 129 students using a saturated sample technique which made the total population the sample. The data analysis method used is multiple regression analysis. The results obtained from the permissive parenting variable have a significant effect on procrastination by 0.00 <0.05, then the intensity variable of social media use on academic procrastination has a significant effect of 0.00 <0.05. As well as permissive parenting and the intensity of using social media has a significant effect with a score of 0.000 <0.05 and contributes 55.4%.