Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana regulasi emosi individu yang melakukan perilaku self injury yang ditinjau dari latar belakang, faktor-faktor pendorong individu melakukan self injury, bentuk kepribadian yang dianalisis dari hasil tes psikologi EPPS, serta bagaimana kondisi intelegensi yang dimiliki oleh tiap informan dalam penelitian ini menggunakan SPM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus single level analysis (studi kasus tunggal). Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan menggunakan alat tes psikologi yaitu EPPS dan SPM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, dari ke-empat informan dalam penelitian ini faktor penyebab terbesar informan melakukan perilaku self injury berasal dari dimensi lingkungan, yang mana adanya konflik interpersonal, kehilangan hubungan dengan orang lain, munculnya berbagai tekanan, perasaan frustrasi, serta kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan trauma seperti pelecehan seksual. Selain hal itu, kepribadian individu juga dapat menjadi faktor pendorong individu dapat melakukan perilaku self injury, terbukti dari hasil tes EPPS yang telah dilakukan, terdapat kesamaan tipe kepribadian dari ke-empat informan dalam penelitian ini yang menjadi pendorong informan melakukan perilaku self injury. Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu kecerdasan intelegensi (IQ) tidak menjadi patokan individu mampu menyelesaikan dan mengekspresikan emosi dengan cara yang tepat. Namun, kecerdasan emosional (EQ) menjadi peran penting dalam keberhasilan seseorang untuk dapat meregulasi emosi dengan baik.

ABSTRACT:
This study aims to find out how the emotional regulation of individuals who carry out self-injury behavior in terms of background, the factors that encourage individuals to commit self-injury, the shape of personality analyzed from the results of the EPPS psychological test, and how the intelligence condition of each informant in the study it uses SPM. This study uses a qualitative method with a single level analysis case study approach (single case study). Informants in this study were selected using a purposive sampling technique, data collection techniques in this study used in-depth interviews and used psychological test tools, namely EPPS and SPM. The results of this study indicate that of the four informants in this study, the biggest factor causing the informants to engage in self-injury behavior comes from the environmental dimension, in which there are interpersonal conflicts, loss of relationships with other people, the emergence of various pressures, feelings of frustration, and incidents traumatic events such as sexual harassment. Apart from that, individual personality can also be a motivating factor for individuals to carry out self-injury behavior, as evidenced by the results of the EPPS test that has been carried out, there are similarities in the personality types of the four informants in this study which are driving the informants to carry out self-injury behavior. Another thing that was found in this research is that intelligence intelligence (IQ) is not a standard for individuals to be able to solve and express emotions in the right way. However, emotional intelligence (EQ) plays an important role in a person's success in being able to regulate emotions properly.