Modul merupakan salah satu bahan ajar yang dapat digunakan oleh peserta didik secara mandiri. Penggunaan konsep Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran abad 21 dan capaian Kurikulum 2013. Adanya materi biologi yang ditemukan pada ayat alQuran serta pada sastra jawa menjadi topik menarik untuk dibagikan dengan peserta didik, juga tidak adanya modul yang dimiliki siswa. Oleh karena itu peneliti mengembangkan modul biologi pada materi klasifikasi makhluk hidup yang berbasiskan Problem Based Learning (PBL) serta terintegrasi dengan nilai islam dan kearifan lokal. Tujuan dilakukan penelitian ini yakni untuk menguji seberapa layak dan efektif produk modul yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D (Research and Development). Prosedur pengembangan produk menggunakan model pengembangan 4D yang meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan uji coba (develop) dan tahap diseminasi (diseminate). Namun penelitian hanya sampai pada tahap pengembangan saja. Subjek penelitian ini adalah para ahli pakar dan guru biologi selaku validator, serta siswa kelas X selaku subjek uji keterbacaan modul. Data kualitatif diperoleh melalaui wawancara dan dokumentasi. Daya kuantitatif diperoleh melalui angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan deskriptif presentase. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata presentase kelayakan modul oleh para ahli dan guru biologi sebesar 89,8 % dan masuk dalam kategori sangat layak. Adapun hasil rerata presentase kelayakan modul oleh para ahli dan guru biologi beserta peserta didik menunjukkan hasil sebesar 89,4 % dan masuk dalam kategori sangat layak.