Miskonsepsi merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Miskonsepsi dapat terjadi karena kesalahan peserta didik dalam menafsirkan konsep secara benar. SMA Negeri 16 Semarang merupakan sekolah yang belum pernah melakukan tes diagnostik untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik. Oleh karena itu, Instrumen tes diagnostik four-tier merupakan tes diagnostik yang efektif dan efisien untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes diagnostik four-tier dan mengetahui profil miskonsepsi peserta didik pada materi hidrolisis garam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Validitas instrumen tes yang dikembangkan 24 soal termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan 6 termasuk dalam kategori baik yang diperoleh dari hasil analisis validasi oleh ahli instrumen. Instrumen tes yang dikembangkan dikatakan reliabel dengan nilai r11 yaitu 0,8124 dengan kategori sangat tinggi. Profil miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik secara keseluruhan yaitu peserta didik paham konsep sebesar 14%, peserta didik tidak paham konsep sebesar 20%, dan peserta didik miskonsepsi sebesar 66%.