Kurangnya pemahaman dan latihan untuk melatih keterampilan berpikir kritis menyebabkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi koloid rendah. Selain itu, arus globalisasi dan minimnya kesadaran untuk melestarikan budaya menyebabkan mulai lunturnya budaya Indonesia bahkan menjadi penyebab diakuinya budaya Indonesia sebagai budaya lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan peningkatan e-modul koloid berbasis Culturally Responsive Transformative Teaching (CRTT) terhadap keterampilan berpikir kritis. Metode yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan desain nonequivalent kontrol desain. Penelitian dilakukan di SMAN 16 Semarang kelas XI MIPA dengan 46 sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu tes dengan jenis tes uraian (essay). Teknik analisis data yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji N-Gain, uji independent sample t-test, dan uji effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul berbasis CRTT memberikan pengaruh yang tinggi dilihat dari hasil uji effect size sebesar 0,846 dengan presentase 79%. Pengaruh paling besar terdapat pada indikator membuat keputusan yang awalnya berkategori sangat rendah (43,48%) menjadi tinggi (77,17%). Peningkatan keterampilan berpikir kritis yang terjadi pada kelas eksperimen yaitu sedang dilihat dari hasil uji N-Gain sebesar 0,41 dan pada kelas kontrol menunjukan peningkatan rendah dengan hasil 0,19.