Faktor kurangnya kreativitas guru kimia SMA Negeri 01 Godong dalam menerapkan pembelajaran aktif dan interaktif disebabkan guru kesulitan dalam memilih model yang tepat untuk pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran kimia berada pada jam terakhir membuat peserta didik kurang konsentrasi sehingga kesulitan memahami materi yang disampaikan guru salah satunya hidrolisis garam. Hal itu membuat hasil ulangan peserta didik banyak yang belum memenuhi KKM sekolah yaitu 70. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif antara peserta didik SMA Negeri 1 Godong yang menggunakan model ICARE berbasis inquiry dengan model konvensional pada materi hidrolisis garam setelah dikendalikan oleh kemampuan awal (pre test).
Penelitian ini menggunakan desain randomized pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dengan cluster random sampling didapatkan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan data menggunakan tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data-data penelitian dianalisis menggunakan analisis kovarian (anacova).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara penerapan model pembelajaran ICARE berbasis inquiry dengan model konvensional setelah mengendalikan kemampuan awal (pre test) yang ditunjukkan dari nilai sig. 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga Ha penelitian ini diterima. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model ICARE berbasis inquiry dapat digunakan untuk membuat hasil belajar kognitif peserta didik lebih baik dibanding melalui pembelajaran model konvensional.