Pendidikan di era digital saat ini memungkinkan peserta didik untuk belajar kapan dan di mana saja dengan mengakses internet, sehingga kemajuan teknologi menuntut perubahan peran guru sebagai pengelola sumber belajar, bukan sebagai sumber belajar. Kurangnya pemahaman konsep peserta didik pada materi hukum dasar kimia yang bersifat abstrak menjadi salah satu permasalahan dalam pembelajaran kimia. Pengembangan bahan ajar berupa modul hypercontent berbasis multipel representasi pada materi hukum dasar kimia dilakukan untuk mengatasi kurangnya bahan ajar. Penelitian dilaksanakan di SMAN 5 Semarang dengan menggunakan metode Research and Development (R&D) model 4-D yang hanya dilakukan sampai tahap develop saja. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan penyebaran instrumen angket uji kelayakan dan kepraktisan. Data hasil uji kelayakan ahli media sebesar 89%, uji kelayakan ahli materi sebesar 90% dan uji kepraktisan oleh dua guru kimia sebesar 96% serta respon kepraktisan oleh peserta didik sebesar 81%. Hasil penelitian pengembangan modul hypercontent berbasis multipel representasi pada materi hukum dasar kimia menunjukkan layak dan praktis dimanfaatkan sebagai bahan ajar.