Kersen (Muntingia calabura) adalah tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan obat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa kandungan fitokimia dan uji toksisitas pada masing-masing fraksi daun kersen. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol sebagai pelarut yang selanjutnya difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol-air. Uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen mempunyai rendemen 14,5%, fraksi n-heksana 3,8%, etil asetat 2,1%, dan etanol-air 6,2%. Uji fitokimia daun kersen fraksi n-heksana memiliki kandungan senyawa triterpenoid. Pada fraksi etil asetat terdapat kandungan flavonoid dan tanin. Sedangkan pada fraksi etanol-air terdapat kandungan senyawa paling banyak yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Uji toksisitas dilakukan dengan memasukkan larva udang Artemia salina Leach ke dalam larutan uji dengan masing-masing konsentrasi larutan yang berbeda. Nilai LC50 dihitung berdasarkan persen kematian larva udang menggunakan analisis probit. Hasil perhitungan LC50 ekstrak daun kersen pada fraksi n-heksana sebesar 437,6 ppm, fraksi etil asetat sebesar 401,9 ppm dan fraksi etanol-air sebesar 369,8 ppm. Hasil perhitungan LC50 pada penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi etanol-air daun kersen memiliki tingkat toksisitas paling tinggi diantara fraksi etil asetat dan n-heksana.