Penelitian ini termasuk dalam penelitian jenis kuantitatif dengan menggunakan analisis data Kruskal Wallis yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antar perlakuan, dan juga metode eksperimental. Objek dalam penelitian ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) yang berfokus pada laju pertumbuhan dengan perlakuan budidaya konvensional dan akuaponik. Pengambilan sampel yang diamati dalam penelitian ini yaitu sampel ikan dan air kolam. Sampel ikan yang diamati dalam penelitian sebanyak 50% dari total keseluruhan benih ikan yang ditebar tiap kolam. Pada sampel air kolam dilakukan secara langsung dalam lokasi budidaya. Teknik pengambilan data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Hasil penelitian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, dari hasil analisis didapatkan nilai sig. (<0,005) pada berat spesifik (0,021), berat mutlak (0,021), kelulushidupan ikan (0,040), dan konversi pakan (0,021). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap dua perlakuan berbeda, sehingga hipotesis menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima. Pada panjang mutlak ikan didapatkan nilai sig. (>0,005) yaitu 0,248 yang menandakan tidak adanya perbedaan yang nyata terhadap kedua perlakuan, sehingga hipotesis menyatakan H0 diterima dan H1 ditolak. Selain itu pada parameter kualitas air (suhu, pH, DO, salinitas, dan TDS) didapatkan nilai perlakuan akuaponik lebih baik dibandingkan dengan perlakuan konvensional. Nilai parameter kualitas air berkisar normal baik perlakuan konvensional maupun akuaponik dengan suhu pagi (23,28-23,97 OC), suhu sore (24,71-25,14 OC), ph (7,3-7,9), DO (4,10-5,94 mg/l), salinitas (0 ppt), dan TDS (225-318 mg/l) dimana nilai-nilai tersebut masih dalam batas ambang baku mutu air untuk budidaya ikan nila.