Konvergensi media muncul akibat dari dampak peningkatan teknologi secara global yang membuat perubahan mendasar pada dunia media massa dan jurnalisme. Agar dapat mempertahankan eksistensi media dan memperbanyak pendengar atau penggemar, maka beberapa media melakukan konvergensi ke media lain. Termasuk juga radio, semakin berkembangnya zaman, radio memiliki beragam jenis, salah satu jenisnya adalah radio komunitas dengan fungsi utama sebagai media untuk berdakwah, seperti Radio MBS FM. Untuk tetap dapat mencapai tujuan utama serta mempertahankan eksistensi, MBS FM melakukan konvergensi media pada YouTube dengan media audio visual.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan model analisis interaktif yang dipaparkan oleh Miles & Huberman dimana ada tiga tahapan yang dilalui, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan konsep konvergensi media yang digunakan adalah konsep dimensi dasar milik Grant dan Wilkinso dalam buku Understanding Media Convergence dimana terdapat lima poin penting di dalamnya, antara lain konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah pertama dalam konvergensi teknologi berwujud perubahan beberapa peralatan yang digunakan oleh Radio MBS FM setelah memperluas media ke YouTube, dimana dari peralatan-peralatan audio bertambah ke peralatan visual seperti kamera, lighting, tripod, software yang ada di laptop, dan beberapa tambahan teknologi lain yang dapat meningkatkan kualitas konten MBS. Kedua, dalam konten multimedia, dipaparkan bagaimana kemudahan dan keuntungan yang didapat oleh Radio MBS FM setelah melebarkan sayap ke YouTube, misalnya ketika ada informasi yang belum dipahami atau terlewat, pendengar tidak perlu merasa khawatir karena konten dalam YouTube bisa dilihat dan didengarkan berulang-ulang bahkan bisa didownload apabila ingin didengarkan secara offline. Ketiga, pada poin kepemilikan menjelaskan bahwa Radio MBS FM tidak menggunakan jenis konvergensi kepemilikan karena mengingat Radio MBS FM adalah radio komunitas milik Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan naungan kepemilikan ada di bawah kepemilikan Laboratorium Dakwah. Keempat, terdapat kolaborasi dimana terdapat kerjasama antara satu media dengan media lain untuk mencapai tujuan bersama yakni mempertahankan eksistensi di tengah persaingan media ataupun untuk saling memperkenalkan masing-masing media. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa Radio MBS FM pernah melakukan kolaborasi dengan Walisongo TV yang merupakan media komunitas di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang. Kelima, proses koordinasi yang diatur dalam Radio MBS FM adalah pembagian tugas dan tanggung jawab ketika pembuatan konten YouTube dengan siaran on air yang dilakukan. General Manager yang bertanggung jawab atas semua proses pembuatan konten dan pembagian tugas untuk masing-masing divisi agar kedua media dapat berjalan beriringan dan berlangsung dengan sukses dan baik.