Menyampaikan kritik kepada seseorang di media sosial merupakan suatu yang umum. Berita politik menjadi salah satu berita yang memiliki banyak komentar kritik. Karena peristiwa politik berkaitan dengan proses atau kegiatan yang bersangkutan dengan masyarakat dan pemerintah. Diantara banyaknya berita politik, berita Pilpres menjadi salah satu berita yang menuai bermacam tanggapan dari pembaca. Baik sekedar menanggapi atau kritik konstruktif (kritik yang membangun) maupun kritik destruktif (kritik yang menjatuhkan). Tahun ini pemerintahan Indonesia mendekati tahun pemilihan presiden yang menjadikan media dan portal berita menyajikan berita Pilpres. Tak jarang penyampaian kritik di media sosial yang seenaknya sendiri, tidak mengedepankan etika dan sopan santun.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis isi. Bertujuan untuk menganalisis etika mengkritik dalam kolom komentar pemberitaan politik, yang bersangkutan dengan pemilihan presiden di media Instagram @tempodotco pada periode 1 Juni hingga 15 Juli 2022. Terdapat 20 sampel komentar kritik yang diambil dari dua berita pilpres. Kemudian komentar kritik tersebut diperspektifkan menggunakan komunikasi Islam. Hasil dari penelitian ini adalah etika komentar kritik pada kolom komentar instagram @tempodotco terdapat enam kritik yang sesuai dan lima kritik yang tidak sesuai dengan Qaulan Balighan. Tiga kritik yang sesuai dan lima kritik yang tidak sesuai Qaulan Kariman. Sembilan kritik yang sesuai dan satu yang tidak sesuai Qaulan Maysuran. Sembilan kritik yang sesuai dan satu kritik yang tidak sesuai Qaulan Ma’rufan. Empat kritik yang sesuai dan enam kritik yang tidak sesuai Qaulan Layyinan. Tujuh kritik yang sesuai dan satu kritik yang tidak sesuai Qaulan Sadidan.