Tinjauan kriminologi terhadap perilaku eksibionis di media sosial (studi putusan Pengadilan Negeri Wates Nomor 23/Pid.B/2022/Pn.Wat)
El Abid, Alfi Haq (2023) Tinjauan kriminologi terhadap perilaku eksibionis di media sosial (studi putusan Pengadilan Negeri Wates Nomor 23/Pid.B/2022/Pn.Wat). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1602056018_alfihaqelabid_fullskripsi.pdf - Alfi haq El abid.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB)
Abstract
Perbuatan eksibionis merupakan sebuah kejahatan di muka umum karena menyebabkan rasa tidak nyaman, mengganggu ketertiban umum serta melanggar normal
kesusilaan, norma hukum dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Salah satu kasus eksibionis adalah tindak pidana yang dilakukan oleh Fransisca Candra Novitasari (FCN) alias Siskaeee, FCN menjadi perhatian karena tindakannya yang mempertontonkan dan atau mempermainkan organ vital di kawasan Bandara Yogyakarta International Air Port (YIA) pada Desember 2021 sebagian pihak menganggap bahwa Parafilia merupakan kondisi yang telah dinyatakan sebagai Mental Disorder sehingga mengacu kepada Pasal 44-52 KUHP yang pada pokoknya menyatakan bahwa barang siapa yang jiwanya cacat dalam pertumbuhan dan/atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana. Perbedaan pemikiran dan sudut pandang dalam menyikapi perilaku eksibionis yang dilakukan oleh FCN di media
sosial menjadi masalah yang menarik untuk dikaji secara kriminologi, atas dasar latar belakang tersebut peneliti mengambil judul “Tinjauan Kriminologi Terhadap Perilaku Eksibionis Di Media Sosial (Studi Putusan Pengadilan Negeri Wates Nomor 23/Pid.B/2022/Pn.Wat)”. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian Yuridis- Normatif dengan pendekatan perbandingan (Comparative Approach) serta pendekatan konseptual(Conceptual Approach) yang seluruhnya bersifat kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data yang bersifat kepustakaan terkait objek penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah 1) Bagaimana pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Wates Nomor 23/Pid.B/2022/PN.Wat, dan 2) Bagaimana tinjauan kriminologi terhadap Putusan Pengadilan Negeri Wates Nomor 23/Pid.B/2022/PN.Wat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Putusan Pengadilan Negeri Wates dalam
kasus FCN alias Siskaeee yang terkait eksibionis di Bandara YIA didasarkan pada pertimbangan yuridis dan non-yuridis. Pertimbangan tersebut melibatkan bukti dari jaksa, keterangan saksi, kesaksian terdakwa, dan ahli. Pada perspektif kriminologi, putusan ini berkaitan dengan teori anomi dan asosiasi diferensial yang menjelaskan hubungan antara tindakan eksibionis dan unsur-unsur tindak pidana. Hakim cenderung mengabaikan kelainan mental pelaku dan menjatuhkan hukuman seperti pelaku kejahatan lainnya, meskipun praktisi kesehatan mental berpendapat bahwa pelaku ekshibionis memiliki keterbatasan dalam mengendalikan diri dan tidak melakukannya dengan sengaja. hakim menganggap pelaku masih memiliki kontrol atas dirinya, sehingga tindakan tersebut tidak dapat diterima sebagai alasan penghapus pidana. Pendapat hakim ini menciptakan bias dalam kategori penyakit mental yang dapat atau tidak dapat dipidana dalam sistem hukum pidana di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74201 - Ilmu Hukum |
Depositing User: | Ukhtiya Zulfa |
Date Deposited: | 29 Jul 2024 07:37 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 07:37 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23027 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year