Dakwah dalam pemikiran Buya Hamka dibagi menjadi dua jenis yaitu perintah Allah SWT kepada manusia dan doa dari manusia kepada Allah SWT. Pemikiran dakwah itulah yang menjadi landasan bagi Buya Hamka dalam berdakwah. Tujuan berdakwah bagi Buya Hamka yang utama adalah untuk menuntut manusia kepada hal kebaikan yang di ridhoi oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Dalam kehidupannya, Buya Hamka telah banyak melakukan dakwah, baik secara langsung maupun melalui karya-karyanya, salah satunya adalah novel. Terinsipirasi dari lingkungan kehidupan sosialnya, bagi Buya Hamka untuk menjadi seorang da’i tidak boleh memiliki sikap diskriminatif. Hal itulah yang menjadi landasan Buya Hamka dalam kepenulisan novel Di Bawah Lindungan Ka’bah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pemikiran dakwah Buya Hamka tentang anti diskriminasi yang tertuang dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi dan didukung dengan pengumpulan data berupa dokumentasi dari karya-karya fiksi maupun non fiksi dari Buya Hamka dan karya tulis lainnya yang berkaitan dengan pemikiran Buya Hamka itu sendiri.
Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan dari pemikiran dakwah Buya Hamka tentang anti diskriminasi dapat dibagi setidaknya ada tiga indikator anti diskriminasi dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah yaitu anti diskriminasi sosial, anti diskriminasi ekonomi, dan anti diskriminasi ras dan etnis. Ketiga indikator tersebut dikemas oleh Buya Hamka untuk mengungkapkan nilai anti diskriminasi. Buya Hamka menegaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari sikap diskriminasi haruslah dihindari. Karena hal tersebut tidaklah baik. Untuk menghindari hal tersebut manusia harus memahami dengan benar bahwa semua manusia sama dihadapan Allah SWT, dan dalam kehidupan bersosialis manusia harus memiliki kepedulian sehingga dapat saling tolong menolong, berbaur dengan tidak menghina dan mengucilkan satusama lain serta salling menasehati tanpa menghakimi dalam segala hal dengan tidak membeda-bedakan. Anti diskriminasi dimaksdkan bahwa setiap kesulitan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel, akan selalu ada pertolongan dari Allah SWT lewat tangan manusia lainnya.