Jailbreaking merupakan istilah yang umum digunakan bagi pengguna produk apple yang bertujuan untuk membuka proteksi bawaan ponsel sehingga pengguna dapat mengeksplor system dan data penyimpanan. Pengguna juga dapat mengakses, memodifikasi dan menambah dari sistem yang ada, karena dapat mengakses secara penuh maka pengguna dapat memasang aplikasi dari pihak ketiga yang tidak diverifikasi oleh Apple. Terkait permasalahan ini masih terjadi kekaburan hukum terkaiat kelegalannya dimata hukum. Namun, realita dimasyarakat dilapangan terdapat penyedia jasa jailbreak IPhone ini, sehingga pemilik smartphone tersebut dapat memasang aplikasi dari pihak ketiga yang tidak diverifikasi oleh Apple yang mana hal ini tentu bisa saja merugikan pihak vendor yang memiliki lisensi secara sah. Fokus penelitian ini (1) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jasa jailbreak Iphone Operating System (IOS) pada Apple ? (2) Bagaimana pandangan maqashid syari’ah terkait praktik jasa jailbreak Iphone Operating System (IOS) Apple?
Jenis penelitian ini adalah field reseach yang mana substansinya adalah untuk pengkajian khusus terhadap permasalahan yang sedang terjadi dilapangan. Adapun metode analisis data yang digunakan penulis adalah analisis-deskriptif yaitu metode untuk mengidentifikasi, mempelajari kemudian melakukan sebuah analisis terhadap sesuatu yang diselidiki yang dalam hal ini adalah jasa jailbreak Iphone Operating System (IOS) pada Apple.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama terkait jasa jailbreak Iphone operating system (IOS) Apple tidak ada akad yang fasid, namun, dalam hasil kerja penyedia jasa tersebut masih ada hak orang lain didalamnya dan hal tersebut termasuk dalam akad fudhuli yang membatalkan semunya meskipun telah disahkan oleh pihak yang berhak (Hanabilah dan Syafi’iyah). Pendapat ini menurut penulis lebih tepat bila dimplementasikan dimasyarakat saat ini, dikarenakan gagasan ini sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 Tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yangmana penggunaan software bajakan tersebut, hukumnya adalah haram. Terlebih manfaat yang didapat oleh konsumen tak lebih besar dari madharat, sehingga baiknya dihindari berdasarkan kaidah ushul “upaya menolak kerusakan harus didahulukan daripada upaya mengambil kemaslahatan”. Kedua, dimensi maqaṣid syari'ah larangan jasa jailbreak Iphone operating system (IOS) Apple, melibatkan dimensi perlindungan jiwa (hifz nafs) agar data diri para konsumen pemakai jasa tersebut lebih terjamin keamanannya dari berbagai pihak yang tak bertanggung jawab. Perlindungan akal (hifz aql) agar para konsumen dan produsen lebih menghargai hasil karya pencipta terkait ide-idenya untuk menghasilkan operating system (OS) tersebut. Perlindungan harta (hifz mal) agar para produsen tidak melakukan pembajakan dan juga dalam mengkomersilkan jasanya tidak ada pihak yang dirugikan terutama dari pihak pengembang vendor OS tersebut, sehingga harta hasil dari kerja kerasnya dapat bermanfaat didunia dan barokah diakhirat.