Pembahasan mengenai perempuan akan selalu menjadi perbincangan yang menarik. Salah satu hal yang masih menjadi permasalahan masyarakat Indonesia adalah mengenai kepemimpinan perempuan. Perkembangan media yang sangat cepat serta sebagai sarana efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi maupun pengetahuan terhadap khalayak publik. Oleh karena itu informasi yang disampaikan melalui media memberikan pengaruh besar pada khalayak yang memanfaatkan media dalam mencari informasi. Sebagai media, Rahma.id paham betul bagaimana pengaruh besar yang bisa di bawa media dalam mengkonstruk suatu pemberitaan, termasuk dukungan yang diberikan terhadap perempuan.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti menggunakan teknik analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang dibagi menjadi empat struktur yakni sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi media dalam membingkai kepemimpinan perempuan ranah publik dan domestik di Rahma.id.
Hasil penelitian bahwa dalam lima tulisan yang diteliti Rahma.id terlihat mendukung bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin baik ranah publik dan domestik. Diperoleh bahwa ada kecenderungan secara tidak langsung Rahma.id menganggap bahwa penyebab perempuan tidak boleh menjadi pemimpin adalah kerena adanya budaya patriarki yang mengatakan bahwa perempuan itu lemah dan tempatnya hanya di dapur, sumur dan kasur. Kepemimpinan perempuan di ranah publik karena adanya asumsi bahwa perempuan itu lemah. Meskipun itu, Rahma.id juga mendukung perempuan menjadi pemimpin di ranah domestik. Hal ini dapat dilihat dari dua artikel yang sudah dianalisis oleh peneliti contohnya perempuan menjadi pendidik anak, mengurus rumah tangga. Pada artikel berjudul “Dilema Kepemimpinan Perempuan dalam Islam” dan “Pengalaman Biologis Perempuan Menjadikannya Layak untuk Jadi Pemimpin.”