Hukum perkawinan kembar siam menurut tokoh Persatuan Islam (PERSIS)

Rahmani, Sofhia (2023) Hukum perkawinan kembar siam menurut tokoh Persatuan Islam (PERSIS). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1602016005_SOFHIA_RAHMANI] Text (SKRIPSI_1602016005_SOFHIA_RAHMANI)
1602016005_Sofhia Rahmani_Lengkap Tugas Akhir - Sofhia Rahmani.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

PERSIS merupakan salah satu Ormas Islam yang berkembang sebagai salah satu gerakan pembaharu Islam di awal abad ke-20. Berdirinya PERSIS dilatarbelakangi oleh kondisi umat Islam Indonesia saat itu yang menurut PERSIS sedang terjerumus terhadap kejumudan dan taklid buta, sehingga tujuan hadirnya PERSIS untuk memurnikan akidah umat melalui al-Qur’an dan Sunnah. PERSIS dalam menghadapi persoalan umat mendirikan Dewan Hisbah yang bertugas untuk memantau dan menyelesaikan persoalan umat, baik yang sudah terjadi di masa Rasulullah SAW maupun kasus yang belum pernah terjadi. Salah satunya yaitu hukum perkawinan kembar siam. Hal itu merupakan kekhawatiran karena kelahiran kembar siam semakin meningkat. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode tokoh PERSIS serta hasil hukum yang dihasilkan terhadap perkawinan kembar siam tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang didasarkan pada pemikiran, makna, cara pandang manusia mengenai gejala yang menjadi fokus penelitian. Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian hukum normative, yakni penelitian kepustakaan (library research) untuk memperoleh data berupa dokumen hukum baik berupa peraturan perundangan, jurnal, makalah, dan buku-buku yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Adapun sumber datanya berasal dari sumber primer dan sumber sekunder. Adapun teknik pengumpulan data penulis menggunakan studi kepustakaan dan wawancara, selanjutnya data tersebut dianalisis menggunakan analisa deskriptif.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tokoh PERSIS dalam menanggapi hukum perkawinan kembar siam memiliki metode ijtihad selain kembali kepada dalil umum mengenai perkawinan, juga memakai metode ijtihad Sadd al-Żari’ah, dan kaidah fiqhiyyah: Yartakibu Akhaffu al-Ḍarrain. Sehingga hukum yang dihasilkan diantara tokoh PERSIS tersebut memiliki perbedaan, ada yang berpendapat tidak boleh, ada juga yang membolehkan melangsungkan perkawinan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Dewan hisbah; Perkawinan kembar siam; Persatuan Islam (PERSIS); Istinbāṭ
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 05 Aug 2024 08:47
Last Modified: 05 Aug 2024 08:47
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23105

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics