Kedudukan perempuan dalam sistem kewarisan adat Minangkabau dalam perspektif metode mubādalah : studi kasus pembagian harta pusaka tinggi di Nagari Sikabau, Dharmasraya, Sumatra Barat

Diana, Ayu Agta (2023) Kedudukan perempuan dalam sistem kewarisan adat Minangkabau dalam perspektif metode mubādalah : studi kasus pembagian harta pusaka tinggi di Nagari Sikabau, Dharmasraya, Sumatra Barat. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo.

[thumbnail of SKRIPSI_1602016011_AYU_AGTA_DIANA] Text (SKRIPSI_1602016011_AYU_AGTA_DIANA)
1602016011_Ayu Agta Diana_Lengkap Tugas Akhir - 1602016011 Ayu Agta Diana.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Pembagian harta waris pusaka tinggi adat Minangkabau terhadap perempuan masih mendapatkan respon yang kurang baik dari masyarakat luas. Menganggap bahwa pembagian waris tersebut tidak sejalan dengan aturan hukum waris Islam. Sedangkan falsafah adat mengatakan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adat mamakai.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan metode baru dalam menganalisis pembagian harta waris pusaka tinggi adat Minangkabau dari kacamata gender dengan menggunakan metode mubadālah sebagai alat analisis.
Manfaat penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pembagian harta waris pusaka tinggi secara adil dan bermartabat. Metode penelitian yang digunakan yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi di nagari sikabau.
Hasil penelitian pembagian harta waris pusaka tinggi adat Minangkabau menggunakan hukum waris adat, yang ditarik menurut garis matrilineal. Harta tersebut bersifat kolektif yang dimiliki oleh kaum dan hanya diberikan kepada perempuan sebagai hak pakai, sedangkan laki-laki memiliki hak atur sebagai mamak kepala waris. Harta tersebut tidak boleh diperjualbelikan maupun digadaikan kecuali memenuhi empat syarat adat yang telah berlaku dan mendapat persetujuan dari mamak sebagai kepala waris. Pemaknaan mubadālah terhadap kedudukan perempuan dalam sistem pembagian harta waris pusaka tinggi adat Minangkabau sudah menerapkan prinsip-prinsip dan visi mubadālah. Nilai-nilai yang terkandung dalam harta waris pusaka tinggi sudah menyapa keduanya dalam hal sama-sama bertanggung jawab, nilai keadilan, saling tolong menolong, saling kerja sama dalam mengurus harta pusaka tinggi

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hukum waris; Adat Minangkabau; Perempuan; Pusaka tinggi; Mubadālah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 05 Aug 2024 08:48
Last Modified: 05 Aug 2024 08:48
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23111

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics