Di Desa Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo setidaknya terdapat tiga masjid yang status tanahnya masih belum memiiki sertifikat Wakaf atau belum memiliki kekuatan hukum tetap. Ini tidak sesuai dengan Fatwa MUI No. 54 Tahun 2014 tentang Status Tanah yang di Atasnya Ada Bangunan Masjid yang menyatakan bahwa Status tanah yang di atasnya ada bangunan masjid adalah wakaf. Adapun yang belum berstatus wakaf wajib diusahakan untuk disertifikasikan sebagai wakaf.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis telah merumuskan beberapa pokok masalah yang akan menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Adapun pokok permasalahan tersebut adalah 1). Bagaimana implementasi Fatwa MUI No. 54 Tahun 2014 Tentang Status Tanah Yang di Atasnya ada bangunan masjid di Desa Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo? 2). Mengapa Fatwa MUI No. 54 Tahun 2014 Tentang Status Tanah Yang di Atasnya ada bangunan masjid Desa Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo belum banyak berimplementasi ?. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Di sini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris yaitu metode penelitian hukum yang mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan di masyarakat. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah 1) Implementasi Fatwa MUI No. 54 Tahun 2014 Tentang Status Tanah Yang di Atasnya ada bangunan masjid di Desa Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo belum terjadi karena tanah yang dibangun Masjid belum disertifikasi sebagai Wakaf bahkan bukti atas hak tanahpun tidak ada. 2) adapun faktor yang melatar belakangi tidak terimplementasinya Fatwa tersebut adalah kesadaran serta kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Tambi tentang pentingnya sertifikat wakaf sebagai bukti kepemilikan untuk melindungi eksistensi masjid tersebut.