Tingkat kebutuhan terhadap perumahan setiap tahun semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya minat konsumen dalam melakukan pembelian perumahan kepada para pengembang (developer) perumahan, namun dalam menjalankan bisnisnya banyak dari pengembang (developer) perumahan melakukan tindakan yang merugikan konsumen. Terdapat lima pengaduan perumahan yang masuk di LP2K Jawa Tengah setiap tahun mulai dari 2018 hingga 2022. Fokus penelitian skripsi ini yaitu apa peran LP2K Jawa Tengah dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen jual beli perumahan serta bagaimana hambatan yang dialami oleh LP2K Jawa Tengah dalam menangani pengaduan konsumen jual beli perumahan di Kota Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis-empiris. Penelitian yang dilakukan diambil melalui dua sumber yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui melalui wawancara dengan LP2K Jawa Tengah. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari buku, literatur jurnal, dan arsip atau dokumen yang berkaitan dengan kasus tersebut. Penelitian ini dikhususkan terhadap kasus pengaduan konsumen jual beli perumahan di LP2K Jawa Tengah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran LP2K Jawa Tengah dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen perumahan yaitu dengan melakukan upaya mediasi atau perdamaian dan sosialisasi kepada para konsumen perumahan. Hambatan yang dialami oleh LP2K Jawa Tengah yaitu berasal dari konsumen yang tidak dapat dihubungi pada saat pengaduannya akan diproses lebih lanjut dan hambatan yang berasal dari pengembang (developer) perumahan dimana sudah tidak memiliki itikad baik untuk memenuhi pemanggilan dari LP2K Jawa Tengah sehingga kasus tersebut tidak dapat terselesaikan.