Penegakan hukum di Aceh sangat menarik untuk diketahui terutama dalam masalah tindak pidana jināyāh khalwat/mesum yang telah diundangkan oleh Qanun Aceh. Namun demikian pada implementasi‘uqūbah jarīmah khalwat di Takengon, Aceh Tengah tidak sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 06 Tahun 2014 tentang Hukum Jināyāh. Tujuan penelitian ini untuk. Pertama, mengetahui implementasi‘uqūbah khalwat dalam Qanun Aceh Nomor 06 Tahun 2014 tentang Hukum Jināyāt di Kabupaten Aceh Tengah. Kedua, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ‘uqubah khalwat di Kabupaten Aceh Tengah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan yuridis empiris. Sumber data primer berupa Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jināyāt dan hasil wawancara dengan Kasi Wilāyatul Ḥisbah. Sedangkan bahan hukum sekunder dan tersiernya berupa jurnal hukum, buku-buku, kamus dan ensiklopedia hukum yang berkaitan dengan pembahasan khalwat.
Tulisan ini menemukan dua simpulan. Pertama, pengimplementasian Qanun Nomor 06 Tahun 2014 tentang Hukum Jināyāh mengenai ‘uqūbah khalwat pada masyarakat Kabupaten Aceh Tengah belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyak terjadinya tindak pidana khalwat di Kabupaten Aceh Tengah. Kedua, dalam pengimplementasian Qanun Nomor 06 Tahun 2014 tentang Hukum Jināyāh mengenai khalwat pada masyarakat Kabupaten Aceh Tengah terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Salah satu faktor pendukung adalah pembentukan instansi terkait yakni Wilāyatul Ḥisbah, sedangkan salah satu faktor penghambat adalah Virus Corona 2019.