Tinjauan hukum Islam terhadap penetapan mahar dalam perkawinan Tunggu Tubang : studi kasus Desa Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara
Sari, Primustica (2023) Tinjauan hukum Islam terhadap penetapan mahar dalam perkawinan Tunggu Tubang : studi kasus Desa Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1802016036_PRIMUSTICA SARI_FULL SKRIPSI - Pri Mustika.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pandangan masyarakat terhadap pemberian mahar untuk anak Tunggu Tubang di Desa Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara. Mahar yang diberikan terhadap anak Tunggu Tubang dapat dikatakan cukup besar dan harus dipenuhi oleh calon mempelai laki-laki kepada pihak calon mempelai perempuan. Tujuan pemberian mahar yang cukup besar dikarenakan anak Tunggu Tubang nantinya akan menjaga warisan orang tuanya dan harus bertanggung jawab atas amanah orangtuanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana praktek mahar dalam perkawinan Tunggu Tubang di Desa Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap penetapan mahar dalam perkawinan Tunggu Tubang di Desa Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang penetapan mahar dalam perkawinan Tunggu Tubang di Desa Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu sampel penelitian, wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun dari hasil data-data di atas kemudian di analisis dengan perpsektif ‘urf.
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa pemberian mahar terhadap anak Tunggu Tubang berbeda dengan anak yang lainnya. Dikarenakan mereka sendiri memiliki sebuah keistimewaan yang mana mereka sendiri nantinya mempunyai kewajiban yang besar diantaranya menjaga harta pusaka, dan kewajiban lainya seperti menjaga dan mengurus orang tuanya. Pemberian mahar terhadap anak Tunggu Tubang sudah dilakukan sejak dahulu dan terus dilakukan hingga sekarang. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap tradisi yang merupakan warisan leluhur ini dan harus dijaga dan dilestarikan jika tidak melaksanakan maka akan muncul rasa gelisah dan tidak nyaman. Adapun jika dikaitkan dengan ‘urf,jika dilihat dari segi objeknya, masuk kedalam al-‟urf al-„amali, jika dilihat dari segi cangkupannya, pemberian mahar terhadap anak Tunggu Tubang masuk kedalam al-‟urf al-khas dan dapat dikatakan sebagai urf shahih yakni suatu kebiasaan masyarakat yang tidak bertentangan dengan al-Qur’an atau pun hadis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan; Tunggu Tubang; Penetapan Mahar; Urf; Hukum Islam |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Wati Rimayanti |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 09:20 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 09:20 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/23151 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year