Mahasiswa menggunakan jasa perjokian karena tidak mampu untuk menyelesaikan tugas. Hal itu membuat beberapa pihak memanfaatkan kesempatan untuk membuka jasa perjokian tugas karya ilmiah. Perjokian sudah menjadi rahasia umum pada kalangan mahasiwa perguruan tinggi negeri maupun perguruan swasta. Permasalahan yang diteliti adalah Pertama, praktik perjokian karya ilmiah di perguruan Tinggi kota Semarang.Kedua, Bagaimana tinjauan atau analisis praktik perjokian karya ilmiah di Perguruan Tinggi kota Semarang menurut hukum positif dan hukum pidana islam.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau doktrinal. Sumber data diperoleh dari lapangan dan dari bahan pustaka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi kepustakaan. Wawancara dilakukan dengan narasumber yaitu pelaku perjokian dan mahasiswa pemakai jasa perjokian di tiga perguruan tinggi negeri dan dua perguruan tinggi swasta.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, mahasiswa menggunakan jasa perjokian karena dengan alasan mempunyai kesibukan didalam maupun diluar kampus, kedua yaitu faktor malas dan latar belakang ekonomi, ketiga karena kurangnya kemampuan akademis. Perjokian merupakan Tindakan melawan hukum sebagaimana yang diatur dalam pasal 378 KUHP tentang penipuan, pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat, dan pasal 44 no 28 tahun 2014 tentang hak cipta. Sedangkan dalam hukum pidana islam perjokian termasuk dalam jarimah ta’zir karena termasuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama maupun peraturan akademik pada setiap perguruan tinggi.