Tradisi uang japuik merupakan suatu tradisi yang ada dalam pernikahan masyarakat Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Latar belakang dari skripsi ini yaitu mengenai praktik tradisi uang japuik yang ada di Nagari Tandikat Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman dan pandangan hukum islam terhadap praktik tradisi uang japuik yang di Nagari Tandikat tersebut.
Tujuan dari skripsi ini yakni untuk mengetahui bahwa adanya tradisi uang japuik yang sampai sekarang masih kental dengan adatnya, mampu mengetahui bagaimana praktik tradisi uang japuik yang diterapkan di Nagari Tandikat Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman dan untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum islam terhadap praktik tradisi uang japuik tersebut.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan plurarisme hukum. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari metode pengumpulan data yang terdiri dari , wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari artikel-artikel, jurnal dan skripsi-skripsi terdahulu. Metode analisis data langkah-langkahnya pengumpulan data, reduksi data, penjian data dan penyimpulan data.
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa praktik tradisi uang japuik yang dilakukan di Nagari Tandikat Kecamatan Patamuan Kabupaten Padang Pariaman tidak mengandung unsur keterpaksaan dimana penentuannya itu berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak yang bersangkutan tanpa ada yang merasa dirugikan maupun diuntungkan dari tradisi ini, dan pandangan hukum islam terhadap tradisi tersebut termasuk ‘urf shahih dan boleh dilestarikan karena secara prakteknya tradisi ini tidak terdapat suatu prosedur yang melanggar syariat islam, dan Tradisi Uang Japuik Ini dalam Kompilasi Hukum Islam sama dengan hibah karena pemberiannya secara sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dan tradisi uang japuik tersebut hanya berlaku untuk masyarakat asli atau keturunan Pariaman saja.