Poligami banyak terjadi dikalangan masyarakat yang tidak lagi mengarah pada kemaslahatan. Permohonan izin poligami mempunyai dua syarat yang harus dipenuhi yaitu syarat alternatif dan syarat kumulatif, permohonan izin poligami dengan alasan membantu calon istri tidak sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang yang digunakan sebagai alasan pengajuan izin poligami yang disebut sebagai syarat alternatif yaitu pada pasal 4 ayat 2 undang-undang perkawinan tahun 1974. Permohonan izin poligami ini dengan alasan membantu tidak sesuai undang-undang dikabulkan permohonannya pada putusan Nomor 1430/Pdt.G/2022/PA.Gs.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analisis yang berusaha menggambarkan obyek atau subyek yang diteliti secara mendalam dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yakni penelitian yang berupaya mencari asas-asas hukum dalam perundang-undangan, keputusan-keputusan pengadilan dan teori-teori hukum. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, analisis data dan wawancara. Sumber data primer yang digunakan yaitu salinan putusan Pengadilan Agama Gresik Nomor 1430/Pdt.G/2022/PA.Gs.
pertimbangan yang digunakan hakim dalam putusan tersebut didasarkan pada Qs.An-Nissa: 3 dan hanya pada syarat kumulatif saja pada pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 serta asas kebebasan hakim dengan begitu keputusan pengadilan bersifat mutlak. Putusan hakim dilihat dari segi maqasid syariah. Hakim memberikan pertimbangan hukum berdasarkan qawaid fiqhiyyah, meskipun terdapat tujuan untuk kemaslahatan namun alasan yang diajukan sudah jelas tidak sesuai dengan unsur yang ada dalam undang-undang sebagai syarat alternatif dan membantu seseorang dapat dilakukan dengan alternatif lain tidak hanya dengan solusi poligami.